Dewan Ajak Perempuan ikut Dalam Pembangunan Daerah

IST/BERITA SAMPIT - Endang Susilawatie (Baju Putih).

KASONGAN – Pemerintah diharapkan memberikan perhatian lebih terhadap organisasi perempuan. Hal ini disuarakan Anggota DPRD Katingan Endang Susilawatie. Menurutnya, peran perempuan di era digitalisasi atau era Four Point O (4.0) yang serba canggih, memberikan peluang bagi seluruh perempuan untuk lebih mudah memberikan kontribusinya bagi kemajuan bangsa melalui akses internet, media sosial, smartphone serta jaringan multimedia lainnya.

Namun, penggunaannya harus tetap bijak, khususnya untuk hal-hal yang positif, edukatif dan bersifat membangun.
Menurutnya perempuan pada saat ini berperan besar, baik sebagai pribadi, istri, ibu, serta warga negara yang berkewajiban mendidik generasi penerus. Perempuan juga harus dapat mengambil bagian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:   Dewan Apresiasi Giat Safari Ramadan Pemkab Katingan

“Organisasi perempuan menjadi himpunan dan tempat berkumpulnya kaum wanita untuk menyuarakan kesetaraan gender dan peran dalam menggerakkan atau membangun organisasi,” ungkapnya, Senin 14 Februari 2022.

Menurutnya, organisasi perempuan adalah organisasi yang memiliki peran dan fungsi sangat strategis. Terutama dalam menggerakkan kegiatan-kegiatan yang sangat positif untuk lingkungan dan pembangunan di daerah.

Di Kabupaten Katingan terdapat banyak organisasi perempuan yang turut serta dalam pembangunan dan dinamika di daerah yang berjuluk Bumi Penyang Hinje Simpei.

BACA JUGA:   Dewan Minta Dinas Terkait Perhatikan PJU di Jalan Tjilik Riwut dan Ahmad Yani Kasongan

“Kehadiran organisasi perempuan dalam berbagai lini dan sendiri kehidupan harus ditampung dan Terima oleh masyarakat dan pemerintah daerah. Sehingga, ada keseimbangan dalam keseimbangan atau check and balance, ” jelasnya.

Dengan demikian, pemerintah daerah semestinya memberikan kesempatan yang sama dalam mengangkat organisasi perempuan di Katingan.

“Jangan sampai ada organisasi perempuan yang diperhatikan dan ada yang diabaikan. Seperti dalam pembiayaan untuk melaksanakan program kegiatan di dalam organisasi tersebut,” pungkasnya.

(Kawit)