Potensi Besar,  Banyak Negara Berminat Perikanan Kalteng

EKSPOR : HARDI/BERITA SAMPIT - Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Leonard S Ampung saat melepas peluncuran ekspor produk kelautan dan perikanan Kalimantan Tengah

PALANGKA RAYA – Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah dengan panjang pantai 703,91 km dengan potensi laut seluas 94.500 km² menjadi sebuah potensi yang besar untuk dikembangkan. Banyak negara yang sangat berminat dengan ikan lokal Kalteng antara lain Singapura, Malaysia, Jepang, Thailand, Hongkong, Jerman, Perancis, China, Amerika Serikat, Korea, Inggris dan Ceko.

Hal ini Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat diwakili oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng Leonard S Ampung, menghadiri acara peluncuran ekspor produk kelautan dan perikanan Kalimantan Tengah, yang dilaksanakan di Halaman Kantor Gubernur Kalteng, Jumat, 18 Februari 2022.

“Produk Perikanan lokal Kalteng memiliki keunggulan, karena banyaknya keragaman dan kekhasan yang tidak dimiliki daerah lain. Salah satu peluang pasar ekspor yang masih terbuka, dan potensinya sangat besar adalah produk perikanan lokal Kalimantan Tengah, saat ini produk perikanan lokal Kalteng yang sangat digemari negara importir antara lain ikan hias Botia, ikan Saluang, ikan Betutu atau Bakut, Aquatic Plant atau tumbuhan air, ikan Toman, ikan Sapu-Sapu, ikan Lais, ikan Baung, dan ikan Julung-Julung,” ucapnya.

BACA JUGA:   Rayakan Kemenangan, Tim Paslon Prabowo-Gibran Kabupaten Lamandau Gelar Syukuran 

Leonard menjelaskan, berdasarkan arahan Presiden RI Joko Widodo sangat jelas, dan tegas bahwa Indonesia dikenal sebagai negara produsen produk perikanan terbesar kedua di dunia, namun potret ekspor produk perikanan indonesia masih diperingkat ke 13 dunia.

Melihat potensi dan peluang eskpor produk perikanan lokal Kalteng yang sangat menjanjikan ini, tentunya kita harus optimis mampu melakukan pemulihan ekonomi daerah, tidak ada jalan bagi kita selain melakukan Langkah-langkah perbaikan, Langkah-langkah pembenahan, termasuk peningkatan sinergitas bergerak bersama antara Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, pelaku usaha perikanan, eksportir, Stasiun Karantina Ikan, Bea Cukai, Maskapai Penerbangan, Perbankan, Lembaga Pembiayaan Ekspor dan pemangku kepentingan terkait lainnya.

“Saya juga minta perhatian Bupati, Walikota dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, agar segera mengidentifikasi, dan memetakan secara signifikan potensi ekspor produk perikanan Kalimantan Tengah termasuk komoditi lainnya,” imbaunya.

BACA JUGA:   Pemprov Kalteng Salurkan 1.420 Ton Beras untuk Pasar Murah

Selanjutnya, meningkatkan komitmen melakukan fasilitasi dan pembinaan dalam rangka meningkatkan daya saing, dan meningkatkan nilai tambah eksportir Kalteng dengan standar global dan brand yang kuat. Berikan dukungan sarana/prasarana ekspor. Perkuat kerja sama dengan perbankan dan lembaga pembiayaan ekspor

Selanjutnya, adanya kepastian jadwal penerbangan, dukungan kelengkapan dokumen ekspor, termasuk surat Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) harus di keluarkan di Palangka Raya, karena selama ini lebih banyak dikeluarkan di Jakarta sehingga tidak tercatat di Provinsi Kalimantan Tengah.

“Terakhir, saya ingatkan agar peluncuran ekspor produk kelautan dan perikanan ini, menjadi momentum kebangkitan ekspor Kalteng yang berkelanjutan, menghasilkan nilai ekspor yang meningkat dan berdampak pada peningkatan perekonomian daerah, serta kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah,” tegasnya.

(Hardi/Beritasampit.co.id)