Truk Pengangkut Material Tanpa Penutup Dikeluhkan Warga

ANDRE/BERITA SAMPIT - Salah satu truk pengangkut material galian C tanpa penutup terpal melintas di jalan kota Nanga Bulik.

NANGA BULIK – Truk pengangkut material galian C tanpa penutup terpal yang kerap melintas di Jalanan kota Nanga Bulik dikeluhkan warga, terutama para pengguna jalan. Pasalnya, truk yang didominasi mengangkut galian tanah urug dan pasir itu banyak tercecer di jalanan.

Kondisi itu, membuat para pengendara motor maupun warga setempat merasa terganggu oleh serpihan tanah atau pasir dan debu yang berterbangan ketika truk pengangkut material galian C tanpa penutup itu melintas.

“Kalau pas hujan turun masih mending, tapi jika jalanan kering kan jadi ngebul. Truk tanpa penutup itu saat melintas, muatannya berjatuhan dan debunya kerap masuk terbawa angin ke dalam rumah,” ungkap salah satu warga Nanga Bulik, Selasa 22 Februari 2022

BACA JUGA:   Penjabat Bupati Lamandau: Safari Ramadan Mempererat Hubungan Pemerintah dan Desa

Hal itu dikeluhkan Nara, salah satu pemotor yang mengaku sangat terganggu lantaran polusi yang membuat mata perih. Apalagi jika pas berada di belakang truk tersebut.

“Saya berharap kepada pemerintah supaya segera menindak truk tanpa penutup terpal. Ya, minimal kasih saran buat para supirnya untuk selalu menutup muatannya dengan terpal kalau sedang membawa muatan,” katanya.

Ia mengaku, dirinya kerap terhalang pandangan oleh debu yang berjatuhan dari truk muatan material galian C saat mengendarai motor.

“Sering banget mata kelilipan debu pasir pas lagi di belakang truk,” katanya.

Ia menuturkan, truk jenis tersebut kerap berjalan beriringan. Karenanya, kata dia debu pasir bertambah tebal karena tertiup angin yang kencang.

BACA JUGA:   Kodim 1017/Lamandau Pererat Ikatan Sosial melalui Berbagi Takjil di Bulan Ramadan

“Sangat mengganggu konsentrasi pengendara di jalan. Karena penglihatan terbatas,” ujarnya.

Bila musim hujan, tambah dia, pasir dan tanah yang berjatuhan dari truk itu berceceran menggumpal. Akibatnya, kondisi jalan menjadi licin dan berbahaya bagi pengendara.

“Pasirnya itu membekas di jalan. Jadi buat licin, sangat berbahaya. Tolong instansi terkait perlu ada penertiban,” pintanya.

Sementara itu, Triadi Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lamandau mengatakan tidak mempersalahkan pengendaraan Truk pengangkut material galian C tanpa penutup terpal dikarenakan jalanan umum dan dari dimensi kendaraan juga tidak over.

“Mungkin perlu dihimbau kepada pengemudi untuk cara pengangkutannya agar lebih diperhatikan biar gak tumpah di jalan,” ucapnya. (Andre/beritasampit.co.id)