Kementan Alokasikan 500 Hektare Lahan untuk Budi Daya Tanaman Sehat di Bartim

Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, DR M. Takdir Mulyadi berfoto bersama dalam kegiatan kunjungan kerja di Ampah, Kabupaten Barito Timur, Kalteng, Jumat (25/3/2022). ANTARA/Bayu Ilmiawan

TAMIANG LAYANG – Kementerian Pertanian Republik Indonesia mengalokasikan 500 hektare lahan untuk budi daya tanaman sehat (BTS) di Kelurahan Ampah Kecamatan Dusun Tengah Kabupaten Barito Timur (Bartim), Kalimantan Tengah.

“Penerapan prinsif PHT itu dengan melakukan pengendalian dan penyuburan tanah menggunakan komponen-komponen pupuk hayati serta pembenahan tanah,” kata Direktur perlindungan tanaman pangan Kementerian Pertanian M. Takdir Mulyadi saat melakukan kunjungan ke lahan pertanian di Ampah, Sabtu 26 Maret 2022.

Dilansir dari Antara, Takdir mengatakan, budi daya tanaman sehat ini adalah penerapan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT), termasuk juga penggunaan varietas unggul yang tahan hama penyakit tertentu serta penggunaan pestisida biologi dan pestisida nabati.

Dikatakannya, program ini tidak hanya sebatas pada penerima manfaat saja pada saat ini, tetapi program itu bisa langsung diteruskan berkesinambungan.

“Kita berharap kepada penyuluh pertanian dan UPT Dinas Pertanian kabupaten bisa meneruskan program ini ke depannya untuk membudidayakan tanaman sehat dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan,” pintanya.

Selain mengalokasikan lahan untuk budi daya tanaman sehat, pihaknya juga dalam kunjungannya ini melaksanakan sosialisasi dalam rangka penggunaan agen setia hayati berbahan ramah lingkungan dalam pengendalian organisme pengganggu tanaman atau hama penyakit pengganggu tanaman.

Menurut dia, dalam pengendalian hama penyakit melalui kegiatan itu menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan yang bisa dibuat sendiri oleh para petani.

“Kita memberdayakan petani untuk membuatnya sendiri seperti yang dilakukan para petani di Kelurahan Ampah ini yang menggunakan akar tuba dalam pengendalian hama putih palsu dan hama tungro,” terang Takdir Mulyadi.

BACA JUGA:   Dishub Bartim Fasilitasi Pemudik Jelang Lebaran

Ia menjelaskan, pengendalian hama dengan metode itu merupakan hal yang sangat bagus dan pihaknya akan terus mengembangkannya melalui Program Pemberdayaan Petani Pemasyarakatan PHT (P4).

Dalam program tersebut, para petani diberdayakan membuat bahannya sendiri dari lokasi-lokasi yang spesifik dilokasi itu sendiri yang diaplikasikan kepada kelompok tani sendiri.

“Ini merupakan upaya bagus guna menekan biaya produksi dan juga kondisi lahan sehat. Kemudian produknya sehat serta petani tidak terpapar pestisida yang berasal dari bahan kimia, sehingga kita memperoleh pertanian berkelanjutan yang sehat dan dapat diwariskan kepada anak cucu kita di masa mendatang,” jelasnya.

Melalui program tersebut, hasil pertanian sehat dan produksi pertanian juga akan meningkat, sehingga kesejahteraan para petani juga akan terus mengalami peningkatan.

Takdir Mulyadi menambahkan, pihaknya akan berupaya membuat regulasi jaminan mutu terhadap produk yang dihasilkan para petani tersebut agar bisa berkualitas dan produk yang dihasilkan para petani itu akan diawasi serta dikawal melalui laboratorium serta BPTPH provinsi.

“Dengan demikian lanjut dia, penerima manfaat akan lebih efektif dalam penggunaannya,” ucap Takdir Mulyadi.

Kepala Seksi Layanan Teknis pada Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) provinsi Kalimantan Tengah, Vinolia Tantri menyampaikan, penggunaan bahan alami ini guna menciptakan pangan yang sehat, dan ramah lingkungan.

BACA JUGA:   KNPI Kabupaten Barito Timur Safari Ramadan di Tiga Kecamatan

“Sejak 2020 lalu, kita dialokasikan untuk membudidayakan tanaman pangan yang sehat di Kalimantan Tengah ini dan kita menyosialisasikan untuk penggunaan bahan alami dan ramah di lingkungan dalam mewujudkan pangan yang sehat,” jelasnya.

Tahun 2022 ini, Kalimantan Tengah dialokasikan budi daya pangan sehat sebesar 700 hektare yang terdiri dari Barito Timur 500 hektare dan Kabupaten Kapuas sebanyak 200 hektare dan diharapkan bisa panen pada periode April dan September 2022 ini.

Salah seorang petani, Bunadi mengucapkan terima kasih atas program yang dilaksanakan ini, karena melalui kegiatan budidaya tanaman sehat ini hasil produksinya meningkat dari sebelumnya.

“Kita mengharapkan kepada dinas terkait di kabupaten dapat melanjutkan program BTS ini,” ucapnya.

Sementara General Manager (GM) PT Prima Agro Tech wilayah Kalimantan, Handri Bukit mengatakan, pihaknya sangat mendukung program BTS yang sedang digalakkan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian tersebut.

“Produk-produk yang digunakan dalam program tersebut merupakan komponen-komponen yang ramah lingkungan mulai dari pupuk hayati, pembenah tanah sampai pestisida biologi,” ucapnya.

Selaku perusahaan pelopor pupuk, pestisida biologi di Indonesia ini sangat mendukung pertanian yang ramah lingkungan, karena bahan yang terdapat dalam produk-produk yang diproduksi pihaknya itu berbasis mikroba yang baik dan pelindung bagi tanaman.

“Program BTS ini sesuai dengan visi misi PT Prima Agro Tech yang menciptakan produk ramah lingkungan dan hasil produksi pertanian aman dikonsumsi masyarakat,” demikian Handri Bukit

(Antara/BS65)