BI Kalteng Dorong Pasar Wadai, dan Pengunjung Gunakan QRIS Sebagai Transaksi Pembayaran

Hardi/BERITA SAMPIT - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yura Djalins

PALANGKA RAYA – Transaksi QRIS di Kalteng meningkat cukup tajam, dibandingkan tahun lalu. Secara nominal dan volume transaksi, penggunaan QRIS tumbuh diatas 200 persen (yoy). Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Yura Djalins melalui rilis yang diterima pada, Jumat 1 April 2022.

Yura menjelaskan, saat ini merchant (pedagang) yang menggunakan QRIS di Kalteng, berjumlah 102,27 ribu dengan pertumbuhan sebesar 144 persen (yoy). Hal ini menunjukkan inovasi pembayaran QRIS, telah diterima dengan baik oleh masyarakat di Kalteng, dan mulai menjadi pilihan bagi masyarakat untuk bertransaksi baik di tempat makan/minum, supermarket dan beberapa pasar (di Pasar Kahayan).

Selain itu, Bank Indonesia telah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM Kota Palangka Raya dan juga perbankan di Kalteng, untuk bersama-sama menerapkan QRIS sebagai metode pembayaran di Pasar Wadai tahun ini. Proses persiapan para pedagang, dan UMKM telah dibantu, dengan kegiatan sosialisasi QRIS yang telah berjalan di beberapa kelurahan tempat Pasar Wadai seperti Kelurahan Menteng, Langkai dan Pahandut.

BACA JUGA:   Tidak Sampai Tiga Hari Jalan B. Koetin Kembali Rusak

“Kami juga akan menyediakan sosialisasi door to door (mengunjungi stand pedagang bersama perbankan), dan mendirikan tenda pada saat pelaksanaan kegiatan dengan tujuan, mengakomodir pedagang dan masyarakat yang ingin mengetahui informasi mengenai QRIS,” ucapnya.

Dirinya menambahkan, terkait sosialisasi tersebut, telah dimulai sejak Senin, 28 Maret 2022, bekerjasama dengan perbankan di Kalteng baik BPD maupun Himbara. Adapun keuntungan yang didapat oleh pedagang maupun UMKM adalah pedagang terhindar dari resiko penularan virus Covid-19, karena tidak ada sentuhan dan pertukaran uang secara fisik, sehingga memutus tingkat penyebaran kenaikan kasus di Palangka Raya, dan membantu Pemda dalam menciptakan kondisi di masyarakat lebih aman dan terkendali. Selanjutnya, pedagang tidak perlu mempersiapkan uang kembalian, pembayaran tercatat secara digital, dan pedagang terhindar dari uang palsu.

BACA JUGA:   Pernyataan Sikap BKMP se-Kalimantan Terkait Kondisi Papua

“Untuk mendorong antusiasme masyarakat melakukan pembayaran menggunakan QRIS, Bank Indonesia memberikan penghargaan dalam bentuk program RISKAH (QRIS BERBAGI BERKAH). Program ini mendorong Pedagang, dan Pengunjung Pasar Wadai Ramadhan menggunakan QRIS sebagai transaksi pembayaran, dengan syarat dan ketentuan berlaku Pedagang dan Pengunjung akan mendapatkan suvenir menarik,” jelasnya. (Hardi/beritasampit.co.id)