Pemerintah Bertransformasi Untuk Investasi ke Arah Hijau dan Berkelanjutan

Webinar Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2022 bertajuk "Investing in Sustainability: Investors Perspective" di Jakarta, Jumat (8/4/2022). ANTARA/HO-Katadata

JAKARTA – Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi Indra Darmawan menyatakan, pemerintah Republik Indonesia terus melakukan transformasi agar semakin banyak investasi yang masuk ke arah investasi hijau dan berkelanjutan di Tanah Air.

“Saat ini pemerintah Indonesia secara terus menerus melakukan transformasi invetasi ke arah yang lebih hijau dan berkelanjutan,” kata Indra Darmawan dalam rilis webinar Indonesia Data and Economic Conference (IDE) Katadata 2022 bertajuk “Investing in Sustainability: Investors Perspective” di Jakarta, Jumat 8 April 2022.

Indra mencontohkan bahwa sekitar dua bulan lalu, Indonesia sudah bisa memiliki kendaraan listrik pertama di Jakarta.

Selain itu, ujar dia, bila dilihat dari portofolio peminjaman dari bank-bank besar, beberapa bank besar di Indonesia juga terus berkomitmen menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance, guna menarik investor untuk berinvestasi.

“Jadi ini adalah impian yang menjadi kenyataan. Ini memberikan semangat bagi kami dan kami berharap tahun depan akan ada upaya lagi untuk menghasilkan atau produksi baterai, sehingga dapat melakukan ekpansi dalam produksi mobil listrik,” katanya.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR RI Desak Dirut PHE Bekerja Maksimal Tingkatkan lifting Migas Nasional

Indra mengajak semua pihak, baik pemerintah pusat, daerah, hingga pelaku usaha untuk terus mendorong isu keberlanjutan dalam segala lini bisnis.

Ia juga mengemukakan bahwa kinerja investasi Indonesia saat ini semakin membaik, tidak hanya di Pulau Jawa tapi juga luar Jawa, serta porsi penanaman modal asing dan dalam negeri juga semakin seimbang.

Ia mengungkapkan, jumlah invetasi yang berhasil direalisasi pada 2021 lalu adalah sekitar Rp900 triliun. Pada tahun ini, ditargetkan jumlah invetasi lebih tinggi lagi, yakni sekitar Rp1.200 triliun.

“Biasanya dari asing bisa sampai 70 persen. Tapi sekarang (antara lokal dan asing) lebih seimbang. Dan lainnya adalah keseimbangan antara Jawa dan luar Jawa juga hampir setara. Cukup menarik, karena biasanya Jawa mewakili 70 persen, sekarang hampir seimbang,” kata Indra.

BACA JUGA:   Banggar DPR RI: Ramadan Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan akselerasi pemulihan ekonomi serta investasi di bidang ekonomi hijau dan biru penting dilakukan untuk mempercepat pembangunan berkelanjutan.

“Dengan kerja sama dan partisipasi aktif dari seluruh pihak, kita dapat mempercepat pemulihan ekonomi dan investasi di bidang green dan blue economy, serta mendorong SDG’s dalam rangka mendorong pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,” kata Menko Airlangga Hartarto dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (11/3).

Pemerintah mendorong agar sektor swasta dapat terlibat berinvestasi untuk mendorong pembangunan berkelanjutan, terutama di tengah momen Presidensi G20 Indonesia yang tengah berlangsung, dimana agenda utamanya berfokus pada tiga hal yakni arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi. (Antara/beritasampit.co.id).