Legislator Minta Pemerintah Daerah Antisipasi Lonjakan Penumpang Arus Mudik

IM/BERITA SAMPIT - Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Khozaini.

SAMPIT – Anggota DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Khozaini meminta pemerintah daerah untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan arus mudik saat lebaran Idul Fitri tahun 1443 hijriah tahun 2022 masehi.

Kerena berdasarkan jadwal keberangkatan yang diumumkan, PT. Dharma Lautan Utama (DLU) masih menyisakan enam kali keberangkatan dan PT. Pelni masih menyisakan empat kali keberangkatan hingga menjelang lebaran nanti.

Maka dari itu Khozaini meminta pemerintah daerah bersama pihak PT. Pelni dan PT. DLU yang merupakan operator diharapkan bisa mengantisipasi lonjakan penumpang lebaran di Pelabuhan Sampit. Sebeb banyak informasi yang didapatkan bahwa tiket sudah terjual habis untuk semua jadwal keberangkatan.

“Kami mendapatkan banyak keluhan masyarakat menyampaikan bahwa tiket kapal laut baik PT. Pelni maupun PT. DLU sudah terjual habis untuk semua jadwal keberangkatan, sehingga banyak masyarakat yang ingin mudik tidak mendapat tiket,” kata Khozaini, Minggu 17 April 2022.

Ia mengatakan PT. Pelni dan PT. DLU harus bisa mensiasati supaya bisa mengangkut para penumpang yang ingin mudik ke kampung halamannya, baik tujuan Surabaya maupun Semarang dengan melakukan penambahan unit kapal, atau ada inisiatif lain dari pemerintah daerah dengan instansi terkait yang dapat berkoordinasi agar adanya kapal yang dapat mengangkut para penumpang dari pelabuhan Sampit.

BACA JUGA:   Jangan Sampai UU dan PP Kewajiban Plasma Hanya Macan Kertas Semata

“PT.Pelni dan PT. DLU bisa saja melakukan penambahan unit kapal, atau pihak pemerintah dan instansi terkait yaitu KSOP dapat berkoordinasi, sehingga ada kapal yang dapat mengangkut para penumpang dari pelabuhan Sampit, seperti kapal dari angkatan laut, kasian masyarakat yang setahun sekali pulang kampung tidak kebagian tiket untuk mudik,” sebut Khozaini.

Arus mudik tahun ini diprediksi akan padat penumpangnya, sebab dua tahun sebelumnya pemerintah tidak mengeluarkan kebijakan larangan mudik sehingga dengan adanya kebijakan baru tahun ini maka arus mudik pasti meningkat. Dengan demikian menurut Khozaini maka sejumlah hal yang perlu diperhatikan semua angkutan lebaran yaitu keselamatan penumpang harus menjadi prioritas.

BACA JUGA:   Dishub Diminta Kaji Ulang Andalalin Pengelola Parkir SPBU Km 8 Sampit

“Pihak KSOP harus melalukan pemeriksaan terhadap kapal penumpang yang berangkat dari pelabuhan Sampit, hal itu untuk mengantisipasi adanya temuan-temuan yang tidak diinginkan, pada intinya seluruh aspek keselamatan dalam kapal harus di cek semuanya supaya ada waktu perbaikan. Dan apabila ada kerusakan atau temuan saat berlayar bisa berakibat fatal, karena keselamatan penumpang harus menjadi prioritas utama,” ucap Khozaini.

Pria yang kini duduk di kursi Komisi IV itu menghimbau kepada para calon penumpang yang ingin mudik harus dapat memenuhi syarat yang telah ditentukan oleh pemerintah yaitu sudah menjalani vaksinasi dosis ketiga atau booster, Bagi penumpang yang sudah dua kali vaksin wajib menyertakan hasil negatif RT-PCR dengan jangka waktu 3 x 24 jam atau hasil negatif rapid antigen 1 x 24 jam.

“Hal-hal tersebut untuk mengantisipasi akan terjadinya penularan Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini,” demikiannya.

(im/beritasampit.co.id).