Palangka Raya Tuan Rumah UCI MTB Eliminator World Cup 2022, Sigit: Berdampak Pada Peningkatan Sektor Wisata dan PAD

PALANGKA RAYA – Palangka Raya merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadi Salah satu tuan rumah penyelenggaraan seri ke-8 Union Cycliste Internationale (UCI) Mountain Bike (MTB) Eliminator World Cup 2022, yang dijadwalkan pada akhir Agustus mendatang.

Seperti diketahui, UCI MTB Eliminator World Cup 2022 akan dilaksanakan di 11 negara. Indonesia menjadi satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara untuk penyelenggaraan kejuaraan dunia sepeda ini, dan Kalimantan Tengah, tepatnya di Kota Palangka Raya, dipercaya sebagai tempat dilaksanakannya seri ke-8 ajang bertaraf internasional ini, seperti MotoGP di Mandalika NTB dan Formula E di Jakarta.

Menangapi adanya UCI MTB Eliminator World Cup 2022, di Kota Palangka Raya, Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota setempat, Sigit Widodo mengapresiasi dengan terpilihnya Kota Cantik sebagai tuan rumah penyelenggaraan pada kejuaraan dunia tersebut.

Dikatakannya, adanya kejuaraan dunia sepeda tersebut akan banyak berdampak positif dari gelaran tersebut. Mulai dari meningkatnya kualitas pembinaan olahraga, infrastruktur pendukung, pendapatan daerah hingga semakin dikenalnya Provinsi Kalteng khususnya Kota Palangka Raya di kancah internasional.

“Terima kasih atas kepercayaan seluruh pihak terkait, dengan dipilihnya Kota Palangka Raya menjadi tuan rumah gelaran event internasional. Kita harus berbenah sesegera mungkin, agar pelaksanaan kegiatan tersebut bisa berjalan lancar. Baik itu persiapan teknis dan non teknis, harus dijalankan semaksimal mungkin,” kata Sigit Widodo belum lama ini.

BACA JUGA:   Pernyataan Sikap BKMP se-Kalimantan Terkait Kondisi Papua

Politisi dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (F-PDIP) ini menyebutkan, gelaran event internasional ini berdampak positif bagi Kota Palangka Raya, adalah peluang semakin dikenalnya destinasi-destinasi wisata unggulan di ibukota Provinsi Kalteng dan berbagai perpaduan dan perkembangan dunia olahraga populer saat ini semakin bertambah setiap waktunya.

Olahraga tak hanya sekadar upaya dalam meningkatkan kesehatan tubuh manusia, namun juga merambah ke berbagai hal lainnya. Seperti kompetisi dalam meningkatkan gengsi suatu tim atau wilayah perwakilan, peningkatan kesejahteraan para pelaku olahraga, hingga bisa melebur bersama sektor pembangunan daerah.

“Gelaran event balap sepeda gunung tingkat internasional ini bisa memiliki daya tariknya tersendiri. Sport Tourism, yang merupakan perpaduan antara kompetisi olahraga dan pariwisata sebenarnya merupakan salah satu garis besar tema yang bisa diangkat,” tuturnya.

BACA JUGA:   Pencurian Modus Pecahkan Kaca Mobil, Uang dan Laptop Milik Perempuan di Palangka Raya Raib usai Membeli Takjil

Lebih lanjut dirinya yang kini menjabat sebagai Sekum Pengprov ISSI Kalteng ini menilai, bahwa, Kota Palangka Raya telah memiliki daya tarik dan pesona alam yang tak kalah indah jika dibandingkan dengan wilayah lain. Dengan bentang alam yang beragam dan tiga rupa wilayah yaitu wajah perkotaan, pedesaan dan hutan. Sangat menarik untuk menjadi salah satu daya jual dalam hal pariwisata.

“Keunggulan alam dan wisata yang kita miliki dan keberagamannya, tentu akan sangat berpotensi menjadi destinasi wisata unggulan apabila dikelola dengan baik. Contohnya wisata air hitam di Kereng Bangkirai, wisata susur sungai Kahayan, kawasan wisata Bukit Tangkiling dan sebagainya,” sebut Sigit Widodo.

Dirinyapun meyakini, bahwa melihat kawasan dari kesemuanya akan sangat mendukung apabila dikembangkan menjadi area Sport Tourism.

“Alam kita yang beragam telah tersedia. Tinggal bagaimana kita memadupadankan konsep Sport Tourism ini, agar gelaran event olahraga kita juga bisa menjual potensi wisata kita. Yang lagi-lagi hal itu akan berdampak kepada pendapatan asli daerah (PAD) dan kesejahteraan pelaku sektor wisata kita,” tutupnya. (M.Slh/beritasampit.co.id).