SAMPIT – Masih terjadinya kekerasan terhadap para pelajar di satuan pendidikan, menjadi sorotan Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Untuk itu, pihaknya menyerukan agar sekolah di satuan pendidikan sebagai tempat untuk mencerdaskan anak bangsa hendaknya mampu menciptakan sekolah ramah anak.
Kepala Dinas Pendidikan Kalteng A. Syaifudi menyatakan, satuan pendidikan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) layak dijadikan sebagai ramah anak karena dari segi fasilitas pendidikan memadai.
“Kami hanya mengingatkan bahwa lembaga pendidikan itu untuk merubah perilaku anak yang tidak baik menjadi baik dan kreatif,” ucapnya pada saat bertandang ke SMK Negeri 1 Sampit di sela-sela apel pagi di halaman sekolah, Senin 6 Juni 2022.
Untuk menciptakan Sekolah ramah anak itu, lanjutnya, tidak hanya untuk peserta didik yang ada di jenjang SMA/SMK/MA dan SLB bahkan mulai dari TK/PAUD, SD/MI, dan SMP/MTs.
Syaifudi menjelaskan, sekolah ramah anak adalah satuan pendidikan yang mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak-hak anak serta memberikan perlindungan dari kekerasan, diskriminasi, pelecehan, perundungan, kekerasan fisik maupun verbal, radikalisme dan terorisme.
“Sekolah ramah anak adalah menjamin kenyamanan dan memberikan fasilitas terhadap anak atau peserta didik ketika menuntut ilmu pengetahuan di sekolah, bukan mengajarkan perilaku yang kurang pantas,” tegas Syaifudi.
Sementara itu, Kepala SMK Negeri 1 Sampit Lismayani mengucapkan terima kasih atas kehadiran Kepala Disdik Kalteng pada saat apel pagi di halaman sekolah.
“Terima kasih atas kehadirannya, apa yang disarankan Kepala Dinas Pendidikan Kalteng, kami akan upayakan dan persiapan sesuai arahan,” kata Lismayani. (ifin/beritasampit-co.id).
