NANGA BULIK – Upaya mencegah terjadinya deforestasi perlu adanya kolaborasi antara perusahaan dengan pemerintahan serta pemangku adat untuk melakukan upaya perlindungan bersama kawasan yang memiliki nilai konservasi tinggi.
Hal ini disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Drs Muriadi saat menghadiri acara penanaman pohon pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Desa Sekoban, Selasa 7 Juni 2022.
“Saya berharap Peringatan Hari Lingkungan Hidup 2022 akan menjadi momen penting bagi kita untuk terus meningkatkan kesadaran dan kepedulian serta menambah semangat untuk senantiasa terus memperbaiki diri dalam berperilaku adil terhadap lingkungan,” katanya.
Karena upaya dalam menjaga dan melestarikan hutan dan ekosistem sangat penting dalam rangka mencegah bencana akibat perubahan iklim serta untuk menjaga keanekaragaman hayati di Kabupaten Lamandau.
Hutan sebagai bagian dari sumber daya alam nasional, lanjutnya, memiliki arti penting dan mempunyai peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, pembangunan dan lingkungan hidup. Banyak hal yang mempengaruhi terkait deforestasi seperti kebakaran hutan dan pembalakan liar, sehingga deforestasi telah mempunyai dampak serius bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup.
“Karena itu diperlukan pengawasan hutan secara optimal agar tetap menjadi keseimbangan dalam kehidupan manusia dengan alamnya,” ujarnya.
Pengawasan hutan ini tidak bisa sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah. Butuh dukungan dan peran serta perusahaan, lembaga adat dan masyarakat untuk menjaga kelestarian dan keberlangsungan hutan sebagai sumber kehidupan, warisan adat dan budaya setempat.
“Untuk itu, mari kita menanam pohon untuk penghijauan, dan lindungi hutan beserta isinya demi anak cucu kita nanti,” ucapnya. (Andre/beritasampit.co.id).
