Penyakit Jantung Kasus Tertinggi di Barsel

DEDDY/BERITA SAMPIT - Direktur RSUD Jaraga Sasameh Buntok dr. H. Norman Wahyu saat menyampaikan sambutannya saat menerima kunjungan Tim Visitasi Kedokteran UNHAS Makassar.

BUNTOK – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jaraga Sasameh Buntok Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dr. H. Norman Wahyu menyebutkan, penyakit jantung marupakan kasus yang tertinggi saat sekarang di daerah ini, berdasarkan data yang rill bahwa pada tahun 2017 hingga 2018 yang telah lalu kasus tertinggi pada waktu itu di Kabupaten Barsel adalah penyakit hipertensi.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur RSUD Jaraga Sasameh Buntok dr. H. Norman Wahyu kepada awak media disela-sela kegiatan kunjungan dari Tim Visitasi Kedokteran Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar, Sabtu 18 Juni 2022.

Kata Dia, penyakit hipertensi apabila sudah tidak bisa terkendali atau tidak terkontrol apalagi bila tubuh sudah merasa tidak mampu beradaptasi dengan hipertensinya akibatnya fatal seperti terkena serangan jantung.

Hipertensi ditentukan oleh banyak faktor diantaranya seperti, kekuatan kontraksi jantung, frekuensi denyut jantung, tahanan di dinding pembulu darah, kekentalan darah dan yang lainnya. “Bahkan dari riset kesehatan dasar menunjukan, bahwa penyakit hipertensi merupakan faktor pemicu resiko penyakit stroke dan jantung yang paling banyak,” jelasnya.

BACA JUGA:   Kecelakaan Maut di Desa Bipak Kali, Dua Pengendara Motor Tewas

Menurutnya, ada beberapa kasus hipertensi di beberapa tempat seperti tekanan darah 160 hingga 180 biasa-biasa saja bahkan tidak ada gejala. Oleh karena itu banyak orang tidak menyadari kalau mereka punya penyakit darah tinggi.

“Apabila dibiarkan terus-menerus seperti itu, efeknya juga pasti akan mengarah ke jantung sehingga penyebabkan serangan jantung dan itulah yang salah satu penyakit tertinggi di Kabupaten Barsel,” jelas Norman Wahyu.

Oleh sebab itu, lanjutnya, alangkah baiknya untuk mencegah penyakit hipertensi sedini mungkin salah satunya dengan berolahraga minimal tiga kali dalam seminggu minimal 30 menit setiap kali berolahraga.

“Serta mengurangi kosumsi garam natrium, hal ini merupakan salah satu upaya untuk mengontrol tekanan darah dan yang tidak kalah pentingnya rajin memeriksakan kesehatan baik di puskemas maupun di rumah sakit,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Tim Eddy Raya Serahkan Berkas Pendaftaran Bacalon Bupati Barsel ke Partai Demokrat dan Perindo

Untuk pelayanan kesehatan kata Norman Wahyu, tidak hanya dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) saja namun harus didukung dengan fasilitas sarana dan prasarana termasuk peralatan kesehatan yang memadai pula.

“Hal tersebut tentunya dimbangi dengan, tuntunan teknologi sehingga masih perlu bantuan baik dari pemerintah pusat, provinsi dan daerah untuk menunjang spesialisasi yang ada di RSUD Jaraga Sasameh Buntok,” ungkapnya.

Lebih lanjut ditambahkannnya, dengan didatangkannya ketiga residen dokter spesialis penyakit jantung, paru dan anesti ini diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan maksimal terhadap masyarakat dan menurunkan angka rujukan pasien ke rumak sakit yang berada diluar daerah.

“Untuk kerjasama yang lainnya, ada beberapa putra-putri daerah kita yang mengambil spesialisasi di Fakultas Kedokteran UNHAS Makassar bahkan juga saat inipun sudah ada yang hampir menyelesaikan studinya termasuk anesti, THT dan yang lainnya,” pungkas Norman Wahyu. (Ded/beritasampit.co.id).