290 Rumah Warga Kelurahan Pangkut Terendam Banjir, Polsek dan Koramil Salurkan Bansos

IST/BERITA SAMPIT - Personel Polsek Arut Utara blusukan ke lokasi banjir sambil membawa sembako untuk warga yang terdampak banjir.

PANGKALAN BUN – Sedikitnya 290 rumah yang dihuni 1.160 jiwa di Kelurahan Pangkut Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat terendam banjir, akibat Daerah Aliran Sungai (DAS) Arut Utara meluap lantaran curah hujan cukup lebat pada Minggu kemarin.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Arut Utara IPDA Agung Sugiharto, saat dikonfirmasi Rabu, 6 Juni 2022. Kata Agung, untuk mengantisipasi berbagai dampak dari banjir pihaknya bersama Koramil Arut Utara dibantu aparat Kelurahan Pangkut, sudah mendatangi rumah-rumah warga.

“Sambil menyampaikan imbauan kepada warga, agar membersihkan sampah di sekitar rumahnya masing-masing, juga kami bersama aparat Koramil menyalurkan bantuan sembako kepada mereka yang terdampak banjir,” kata Kapolsek.

BACA JUGA:   Kapolres Kobar Hadiri Launching Rute Baru Maskapai Batik Air

Penyaluran bantuan sembako dari Polsek Arut Utara merupakan kegiatan bakti sosial dalam rangka HUT Bhayangkara ke 76, dimana saat ini warga Arut Utara tengah mengalami musibah banjir.

Agung mengatakan, kegiatan aksi bakti sosial yang pertama dilaksanakan di Kelurahan Pangkut, mengingat wilayah Pangkut paling terparah terdampak banjir di Kecamatan Arut Utara ada sekitar 290 rumah yang di huni oleh 1.160 jiwa.

“Kegiatan bakti sosial ini akan menyisir desa-desa lainnya yang terdampak banjir, dan dalam kegiatan penyaluran bantuan juga. Kami mengimbau kepada warga agar tetap memperhatikan kebersihan lingkungan masing masing, sebab yang kami khawatirkan dampak pasca banjir akan muncul penyakit seperti fatal gatal dan diare,” ungkap Agung Sugiharto.

BACA JUGA:   Pj Bupati Kobar Serahkan LKPD, H. Budi Santosa Sudarmadi: Wajib Dilaksanakan Seluruh Pemerintah Daerah

Pihaknya juga mengimbau kepada warga agar tidak membuang sampah ke sungai, agar sungai tidak terjadi pendangkalan, sebab dampak dari pendangkalan sungai menyebabkan air sungai meluap ke pemukiman pada saat debit air sungai meningkat.

“Kami juga meminta warga yang terdampak banjir agar waspada, mengingat saat ini air belum surut, sehingga warga berhati-hati terhadap aliran listrik, hal itu untuk mencegah hal hal yang tidak kita inginkan,” pungkas Agung Sugiharto. (Man/beritasampit.co.id).