Pemkot Palangka Raya Berkomitmen Terapkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar

Wali Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah Fairid Naparin (tengah) berfoto bersama siswi SMPN 2 Palangka Raya, Senin (5/9/2022). (ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi)

PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah berkomitmen dalam menggunakan dan menerapkan kurikulum merdeka dan platform merdeka mengajar.

“Kendala yang berarti tidak ada. Cuman soal kurikulum, penyesuaian dengan adaptasi baru. Kami juga siap mendukung dan melaksanakan program pemerintah pusat, termasuk dalam dunia pendidikan,” kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Senin 5 September 2022.

Untuk itu, dia juga meminta pihak sekolah dan para guru juga terus meningkatkan kemampuan, kapasitas dan kualitas sehingga semakin mampu menerapkan kurikulum merdeka belajar secara penuh.

Pernyataan itu diungkapkan, Fairid saat mengunjungi Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 (SMPN 2) Palangka Raya, yang turut didampingi Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani.

“Saya juga alumni SMPN 2, jadi hari ini kunjungan untuk bertemu guru-guru maupun murid di sekolah ini. Juga melihat fasilitas yang ada mana yang perlu ditambah atau pun yang harus disesuaikan,” kata Fairid.

BACA JUGA:   Afner Belum Mendapatkan Penjelasan Ilmiah Terkait Kematian Anaknya dari RSUD Doris Sylvanus

Pada kesempatan itu, dia juga menekankan kepada para kepala sekolah dan guru untuk membekali para siswa dengan kemampuan berbahasa Inggris. Kondisi itu sebagai bekal siswa dalam menghadapi perkembangan teknologi dan kemajuan zaman.

“Penting bagi siswa dapat berbahasa Inggris. Di era teknologi ini kemampuan berbahasa menjadi modal utama menghadapi persaingan global. Saya minta guru dan siswa juga bisa mengembangkan potensi secara mandiri,” katanya.

Plt Kepala Disdik Kota Palangka Raya Jayani mengatakan, saat ini SMPN 2 Palangka Raya telah menerapkan kurikulum merdeka belajar.

“Penerapan kurikulum Merdeka Belajar ini menitikberatkan pada hal yang lebih kontekstual. Sekolah dan guru harus mampu menggali kebutuhan sekolah, keinginan siswa dan pihak terkait sehingga penerapan kurikulum ini maksimal,” katanya.

BACA JUGA:   Dishub Kalteng Berkerja Sama dengan BPTB Kelas II Selenggarakan Mudik Gratis

Untuk itu, sekolah dan guru diberikan kelonggaran dalam memilih perangkat ajar sehingga dapat disesuaikan dengan minat dan bakat para siswa.

Melalui metode pembelajaran intrakurikuler yang beragam dan menyenangkan, konten yang disampaikan para guru diharapkan lebih optimal sehingga peserta didik semakin mampu mendalami konsep dan meningkatkan kompetensi.

“Kami juga mendorong sekolah dan guru memanfaatkan seluruh fasilitas dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka belajar. Salah satunya melalui platform merdeka mengajar yang disediakan Kemendikbudristek,” kata Jayani.

Dia menerangkan, platform itu menyediakan berbagai modul pelatihan bagi guru dan kepala sekolah yang dapat diakses secara gratis.

“Selain itu, kami juga selalu siap melakukan pendampingan bagi sekolah dan para guru jika menghadapi hambatan dalam penerapan kurikulum merdeka belajar ini,” kata Jayani.

(ANTARA)