SDN 5 Baamang Hilir Agendakan Setiap Tanggal 7 Digelar Cinta Budaya Lokal

ARIFIN/BERITA SAMPIT – Kepala SDN 5 Baamang Hilir memperkenalkan beberapa pakaian adat lokal kepada murid pada acara Cinta Budaya Lokal di halaman sekolah setempat.

SAMPIT – Ada pemandangan berbeda pada 7 September 2022 di halaman SDN 5 Baamang Hilir, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng). Ratusan murid terlihat mengenakan pakaian adat lokal dan adat nusantara. Usut punya usut, ternyata agenda rutin setiap bulan.

“Cinta Budaya Lokal (Cibulok) ini kami agendakan setiap tanggal 7, tidak hanya murid bahkan guru juga diwajibkan mengenakan pakaian adat lokal dan nusantara, bahkan September ini sudah bulan ketiga kami menggelar kegiatan ini,” ucap Kepala SDN 5 Baamang Hilir Tuti Rahayu di sela-sela kegiatan, Rabu 7 September 2022.

BACA JUGA:   Beasiswa Gerbang Mentaya Tuai Kritik Keras dari Kalangan Mahasiswa

Dia menyebutkan, ada beberapa kegiatan yang diadakan pada bulan ketiga ini (September) diantaranya, tari manasai, pengenalan tradisi lawang sekepeng, menonton bersama dongeng asal-usul budaya.

Pada saat Cibulok perdana atau tepatnya 7 Juli, lanjut Tuti, ada beberapa kegiatan yang diadakan yakni, permainan tradisional, memperkenalkan makanan khas daerah lokal. Sedangkan Agustus, tambah Tuti, menyanyikan lagu-lagu daerah, menari daerah dan mendongeng.

“Untuk Cibulok di Oktober mendatang, dewan guru sudah memprogramkan dan rencananya akan mengadakan kunjungan ke Museum Kayu, namun ini masih belum disepakati bersama,” tegas Tuti.

BACA JUGA:   357 Siswa MAN Kotim Plus Keterampilan Ikuti Assesmen PTS 2024

Tujuan diagendakannya Cibulok setiap bulan, tambahnya, tidak hanya untuk mengenalkan berbagai pakaian adat daerah kepada murid bahkan untuk melestarikan, karena Kalteng pada umumnya dan Indonesia khususnya memiliki beragam pakaian adat daerah.

“Mengenakan pakaian adat daerah ini tidak diwajibkan, tapi sesuaikan dengan kemampuan masing-masing, karena kami mengharapkan agar program ini tidak dijadikan beban terutama para orang tua wali murid,” pungkasnya. (ifin)