Beasiswa Gerbang Mentaya Tuai Kritik Keras dari Kalangan Mahasiswa

IST/BERITASAMPIT - Mahasiswa Kotawaringin Timur, Muhammad Sya'ban.

PALANGKA RAYA – Beasiswa Gerbang Mentaya merupakan beasiswa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Timur (Kotim), yang mana beasiswa ini setiap tahunnya membuka pendaftaran untuk pelajar dan mahasiswa Kotim.

Tepat 1 April 2024 Pemkab Kotim membuka pendaftaran beasiswa Gerbang Mentaya sampai dengan 15 Mei 2024, ada empat kategori beasiswa itu yaitu, tidak mampu, tahap akhir, prestasi akademik dan prestasi non akademik.

Diketahui banyak sekali permasalahan yang timbul setiap tahunnya ketika ada pendaftaran beasiswa Gerbang Mentaya ini.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu mahasiswa Kotim, Muhammad Sya’ban, menurutnya banyak sekali permasalahan yang terjadi ketika dibukanya pendaftaran beasiswa tersebut.

“Beasiswa ini sering kali tidak tepat sasaran karena ada yang sudah mendapatkan beasiswa lain salah satunya beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) namun mendapatkan lagi beasiswa Gerbang Mentaya,” ujarnya, Senin 1 April 2024.

Ia menjelaskan bahwa sudah terpampang jelas di persyaratan kalau berstatus sebagai penerima atau bantuan keuangan dari sumber lain tidak boleh mendaftaran diri.

“Namun masih saja mendaftarkan diri dan ironisnya malah mendapatkan beasiswa Gerbang Mentaya,” bebernya.

BACA JUGA:   Diduga ada Pelanggaran Administratif Pemilu 2024, Bawaslu Kalteng Dampingi Sidang

Sya’ban berharap agar Pemkab Kotim atau tim seleksi beasiswa Gerbang Mentaya melakukan penyeleksian berkas secara detail setiap nama yang mendaftar.

“Kemudian cari tahu nama-nama yang mendaftar beasiswa Gerbang Mentaya, apakah sebagai penerima beasiswa lain atau bukan,” imbuhnya.

Dirinya sangat menyayangkan hal itu, padahal banyak mahasiswa yang betul-betul secara ekonomi layak sebagai penerima beasiswa Gerbang Mentaya namun namanya tergeser karena mahasiswa penerima beasiswa lain.

“Belakangan ini banyak pendaftaran beasiswa salah satunya Tabungan Berkah (TABE) jangan sampai mahasiswa penerima beasiswa TABE ini mendapatkan kembali beasiswa Gerbang Mentaya,” ungkapnya.

Selain itu, ia berharap mahasiswa di Kota Palangka Raya dan luar Kota Sampit diperbanyak lagi kuotanya.

“Jangan seperti tahun kemarin kebanyakan mahasiswa Kota Sampit saja yang mendapatkannya, mahasiswa yang berada diluar Kota Sampit dapat dihitung dengan jari,” ucap kader HMI itu.

Diketahui, mahasiswa yang berada diluar Kota Sampit sebetulnya yang memperjuangkan kenaikan angka nominal dari beasiswa Gerbang Mentaya.

BACA JUGA:   Diskominfosantik Kalteng Gelar Media Gathering-Buka Puasa Bersama Insan Pers 

“Namun tahun belakangan ini mahasiswa diluar Kota Sampit diberikan kuota yang sedikit padahal beban hidup di daerah perantauan cukup besar,” jelasnya.

Sya’ban juga menyinggung terkait jangka waktu pencairan yang cukup lama, “Pencairan beasiswa ini cukup lama kisaran lima bulan baru dilakukan pencairan,” bebernya.

“Saya berharap pencairan beasiswa ini dapat dipercepat tidak seperti tahun lalu supaya mahasiswa tidak mempertanyakan kapan cairnya,” sambungnya.

Tidak hanya itu, dirinya juga mempertanyakan terkait tahap pencairan beasiswa Gerbang Mentaya tahun-tahun sebelumnya beasiswa ini dilakukan dua tahap namun tahun 2023 pencairan hanya satu tahap.

Sya’ban berharap supaya tahun 2024 ini dapat dilakukan seperti tahun 2022 dilakukan dua tahap pencairan.

Kader HMI itu, menegaskan bagi mahasiswa yang sudah menerima beasiswa lain jangan lagi mendaftarkan diri untuk beasiswa Gerbang Mentaya.

“Dan kalau pun mendaftar segera gugurkan berkasnya. Berikan kesempatan bagi kawan-kawan yang lain untuk merasakan bantuan dalam bentuk beasiswa,” pungkasnya.

(Syauqi)