Tak Ada Tanda Kekerasan, Kematian Pemuda di Kos Sampit Murni Gantung Diri

SYAUQI/BERITA SAMPIT - Almarhum Wahyu korban tewas gantung diri saat berada di kamar mayat RSUD dr. Murjani Sampit.

SAMPIT – Kematian Wahyu (21) yang ditemukan tewas tergantung di Kamar Kos Jalan Kenan Sandan, Gang Gunung Kelud Kelurahan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memang murni gantung diri.

Warga asli Baamang yang tinggal di Jalan Wengga Metropolitan RT 23 RW 02 nekat mengakhiri hidupnya menggunakan tali nilon di kamar kos Nomor 3, pada Rabu 14 September 2022 sekitar pukul 07.39 WIB.

Kapolres Kotim AKBP Sarpani melalui Kapolsek Baamang AKP Beno Hertanto saat dikonfirmasi menyatakan, kematian korban murni karena gantung diri.

BACA JUGA:   Kalapas Sampit dan Ka KPLP Raih Predikat Camlaude Wisuda di UPR

“Murni gantung diri mas dari tanda-tanda vital dengan keterangan sementara dari dokter tidak ada tanda-tanda kekerasan,” ungkap AKP Beno.

Terpisah, pengakuan Fahrul pemilik kos, bahwa dirinya tidak mengenali korban yang tinggal di kos miliknya. Kata Dia, kos tempat tewasnya korban dihuni dan disewa oleh pasangan suami istri.

“Yang tinggal di kos tempat tewasnya koban itu pasangan suami istri. Rencananya tanggal 20 September ini mau saya keluarkan karena penyewa kos bebas membawa orang dari mana-mana,” tutur Fahrul.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Imbau Warga Pastikan Harta Aman Sebelum Berangkat Ibadah

Lanjut Fahrul menegaskan bahwa korban termasuk bukan penyewa di kos miliknya. Usai kejadian pemilik kos mengaku belum bisa menghubungi pasangan suami istri yang penyewa kos miliknya lantaran tidak ada nomor ponselnya.

Pemilik barak juga diingatkan oleh petugas kepolisian agar selektif menerima orang yang menyewa barak untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. (Syauqi).