Guru dan Murid SDN 1 Baamang Tengah Kenakan Pakaian Adat Daerah

IST/BERITA SAMPIT – Murid SDN 1 Baamang Tengah saat tampil memperagakan pakaian adat daerah yang dikenakan pada acara cinta budaya lokal.

SAMPIT – Cinta Budaya Lokal (Cibulok) adalah program baru di SDN 1 Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng). Setiap tanggal 15 baik guru dan murid mengenakan pakaian adat daerah.

“Ini program baru dan perdana pada hari ini digelar di SDN 1 Baamang Tengah, murid maupun guru mengenakan pakaian adat daerah, program ini kami tidak membebankan kepada orang tua wali murid, silahkan anak mengenakan pakaian adat daerah atau tidak,” ucap Kepala SDN 1 Baamang Tengah Hasanudin kepada wartawan media siber Berita Sampit saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat 16 September 2022.

BACA JUGA:   Malam Idul Fitri 1445 Hijriah di Kotim Akan Dimeriahkan Takbiran Keliling dan Lomba Bedug

Meskipun baru digelar di SDN 1 Baamang Tengah, lanjutnya, hampir semua murid dan guru mengenakan berbagai pakaian adat daerah seperti, adat kalimantan tengah, adat kalimantan selatan, jawa, aceh, hingga adat minang.

“Tujuan dari Cibulok ini, mengenalkan kepada seluruh murid bahwa indonesia itu memiliki kekayaan budaya salah satunya beragam pakaian adat daerah,” ujar Hasanudin.

Untuk mengenalkan pakaian adat daerah, lanjutnya, setiap guru dan murid diminta untuk tampil sambil berjalan lenggak-lenggok memperlihatkan pakaian adat daerah yang dikenakan. Kemudian pemandu acara menyebutkan nama pakaian adat daerah yang kenakan oleh murid maupun guru dan kepala sekolah.

BACA JUGA:   Seorang Pria Dikabarkan Tercebur di Sungai, Warga dan Tim Gabungan Cari Korban

Hasanudin menilai, Cibulok yang digelar perdana di SDN 1 Baamang Tengah itu sangat meriah. Hal itu bisa dilihat dari kegembiraan di wajah para murid dan guru yang hadir mengikuti kegiatan tersebut.

“Cibulok tidak hanya mengenalkan tentang budaya daerah, kami juga menguji pengetahuan para murid dengan cara menjawab pertanyaan dari kepala sekolah misalnya, indonesia merdeka tanggal berapa dan menghafal teks pancasila tanpa buku, terakhir kegiatan kami manari manasai,” pungkasnya. (ifin).