IRT Korban Perampokan dan Penganiayaan di Sampit mengaku Masih Trauma

Sandi, suami korban perampokan dan penganiayaan saat menunjukan sebuah barak yang mereka tempati. (Jimmy)

SAMPIT – Ibu Rumah Tangga (IRT) yang korban perampokan dan penganiayaan bernama Ayatina Rahman (37) di Jalan Suka Bangsa, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengaku masih trauma atas kejadian yang menimpa dirinya di sebuah barak yang ditempati bersama sang suami.

Kini Ayatina tengah mengandung anak pertama dari pernikahannya bersama Sandi sang suami, pada kejadian itu, ternyata Ayatina sudah tengah hamil muda, bahkan pasangan suami istri itu mengetahui kehamilan pasca kejadian yang menimpa mereka pada Minggu, 11 September 2022 lalu. 

“Saya memang masih trauma dan sesekali terbesit masih bisa merasakan dan teringat momen itu, namun alhamdullilah nyawa saya masih selamat dan tidak mempengaruhi kehamilan,” kata Ayatina, Rabu, 21 September 2022. 

BACA JUGA:   Dewan Kotim Sarankan Simpang Sebabi Menjadi Kelurahan

Ayatina dirampok sekaligus dianiaya oleh seorang pria yang juga sebagai tetangga kontrakannya di sebuah barak dua pintu, dimana pada saat itu sekitar pukul 16.30 WIB, Ayatina masuk ke dalam baraknya usai mengantar sang suami ke rumah ibunya. 

Pada saat Ayatina memasukan kendaraan sepeda motornya dan mengunci pintu, dan menuju kamar tiba-tiba seseorang tidak dikenal dan tidak mengenakan baju hanya menggunakan celana pendek langsung menyekapnya hingga tidak sadarkan diri.

“Beruntungnya kehamilan istri saya yang baru berusia satu bulan tidak apa-apa,” ungkap Sandi, suami korban

BACA JUGA:   Halikinnor Lebih Layak Maju di Pilgub Kalteng, Pengamat: Fajrurrahman Lanjutkan Estafet Kepemimpinannya!

Dari kejadian itu Ayatina mendengar pernyataan dari perampok bahwa ia harus mati sambil mencekik lehernya, sehingga cekikan itu membuatnya pingsan selama beberapa menit. 

“Saat saya pingsan kemungkinan perampok itu langsung menggasak uang, surat kendaraan dan sepeda motor serta ponsel saya, beruntung saya pingsan hanya sebentar dan masih bisa menghirup udara, karena saat dicekik itu saat saya mau pingsan hanya ada dua yang saya bayangkan, yaitu wajah suami dan anak saya,” bebernya. 

Kini polisi telah menangkap terduga pelaku perampokan dan penganiayaan itu, dimana saat ini polisi masih melakukan pemeriksaan terhadap terduga pelaku.

(jmy)