Ratusan Anak RA dan Paud Nurul Iman Sampit Antusias Mengikuti Manasik Haji 

IST/BERITA SAMPIT - Prosesi Tawaf yang dilakukan anak-anak dari RA dan Paud Nurul Iman Sampit, dalam kegiatan manasik haji, bertempat di halaman Masjid Nurul Iman Sampit. Sabtu 15 Oktober 2022.

SAMPIT – Pentingnya mengenalkan ibadah haji kepada anak sejak usia dini, agar mengetahui makna dari rukun Islam kelima ini, sehingga bisa menanamkan keimanan dan termotivasi anak dimasa depannya bisa menunaikan ibadah tersebut.

Seperti kegiatan manasik haji yang digelar Raudhatul Athfal (RA) dan Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Nurul Iman Sampit, Sabtu 15 Oktober 2022.

Latihan manasik haji ini diikuti RA sebanyak 185 anak dan Paud 32 anak didampingi masing-masing orang tua murid, mereka tampak antusias mengikuti alur perjalanan simulasi haji yang dipandu oleh seorang Ustaz.

“Seperti halnya keberangkatan haji, anak-anak diajarkan mengikuti dari berangkat melalui bandara Internasional Soekarno Hatta Jakarta, tiba di Bandara King Abdul Aziz Saudi Arabia dan selanjutnya mengikuti pores perjalanan haji hingga selesai,” jelas Kepala RA Nurul Iman Fitriani S.pd.

Pertama-tama mereka diajarkan dari persiapan berangkat dari tanah air, saat berada didalam pesawat mereka dipandu oleh Ustaz dengan membacakan niat terlebih dahulu.

Setelah tiba di Bandara King Abdul Aziz Saudi Arabia, selanjutnya yang menjadi rangkaian diajarkan anak-anak tersebut mengambil miqat terlebih dulu dan kemudian mengenal pakaian ihram.

Namun sebelumnya anak-anak sudah mengenakan pakaian ihram dari rumah masing-masing, sehingga saat sampai tempat manasik, mereka sudah dalam keadaan untuk melaksanakan manasik haji.

BACA JUGA:   Disdik Kotim Instruksikan Sekolah Implementasikan Pendidikan Antikorupsi 

Tahap selanjutnya, adalah rangkaian ibadah Wukuf dipadang Arafah, anak-anak dikumpulkan dihalaman masjid diajarkan untuk membaca bacaan talbiyah, sebelum melaksanakan ibadah haji. Dan untuk wukuf sendiri biasanya dilaksanakannpada 9 Dzulhijah.

Kemudian bertepatan dengan 10 Dzulhijah bertepatan Iduladha, setelah melaksanalan wukuf di Padang Arafah, anak-anak ini dipandu menuju ke Mina untuk melakukan lempar Jumrah.

Ketika melempar jumrah, anak-anak didampingi orang tuanya diajarkan melempar dengan memasukan kedalam batu kedalam tiga kotak yang dijadikan aqobah, Mustho dan ula.

Usai melakukan lempar Jumrah, kemudian mereka menuju Masjidil Haram melakukan Tawaf mengelilingi Ka’bah. Biasanya dalam tawaf dilakukan tujuh kali mengelilingi ka’bah, namun bagi anak-anak yang melakukan manasik haji hanya dilakukan tiga kali sebagai simbolis dengan memutari ka’bah yang dibuat dari miniatur.

IST/BERITA SAMPIT – Anak-anak saat mendekati miniatur Ka’bah dan berupaya mencium Hajar Aswad.

Saat melakukan tawaf anak-anak diajarkan saat menghadap Hajar Aswad sambil mengangkat tangan kanan dengan membaca doa, hingga memutar dan mencium hajar aswad.

Setelah melakukan tawaf, rangkaian selanjutnya mereka diajarkan melakukan Sa’i berlari kecil dari bukit Safa ke Marwah. Untuk tempat sa’i, menggunakan halaman masjid dengan mengitari tiang yang ditulis Safa dan Marwah.

BACA JUGA:   Silaturahmi Keluarga Besar Disdik Kotim Digelar Memperkuat Tali Persaudaraan

Untuk prosesi mengelilingi bukit Safa ke Marwah pada umumnya dilakukan tujuh kali, namun bagi anak-anak ini simbolisnya hanya satu kali keliling dengan diajarkan membaca takbir dan juga tahlil.

Tahalul menjadi rangkaian terakhir dari pelaksanaan ibadah haji. Tahalul dilakukan dengan cara memotong rambut, atau yang berkepala pelontos tak ada rambut hanya bisa diletakkan gunting diatas kepala.

IST/BERITA SAMPIT – Momentum kebersamaan para orang tua murid, guru dan para siswa, usai kegiatan Manasik Haji.

Nah, itulah rangkaian kegiatan bagaimana berhaji yang dikenalkan kepada anak-anak RA dan Paud Nurul Iman melalui manasik haji tahun ajaran 2022-2023.

“Tujuan kegiatan ini, untuk mengenalkan peragaan menasik haji ibu dan anak adalah untuk menanamkan sikap religius terhadap anak usia dini, sekaligus mengenalkan rukun islam yang kelima yakni menjalankan ibadah haji,” paparnya Fitriani

Dia berharap dari kegiatan ini, anak-anak bisa menanamkan rukun islam kelima dalam kehidupannya sehari-hari.

“Ketika dewasa nanti mereka memiliki motivasi dan cita-cita untuk menunaikan Rukun Islam kelima ini, karena ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang membutuhkan kesiapan mental serta fisik. Setidaknya mereka mengetahui tata cara pelaksanaan ibadah haji,” tutupnya. (ilm)