SAMPIT – Guna mencegah desa dan kelurahan agar tidak disusupi paham radikalisme, Satuan Satgas (Satgas) Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Ke-115 Kodim 1015/Sampit, mengenalkan aplikasi E-kampung Pancasila kepada para siswa SMP Negeri 1 Satap 2 Baamang, Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Baamang, Kotim, Kalteng.
“Tujuan pengenalan aplikasi E Kampung Pancasila di lokasi TMMD adalah untuk mengembalikan pengetahuan maupun kegiatan pemahaman para siswa terhadap Pancasila mempersatukan seluruh komponen bangsa di wilayah khususnya di Tanah Mas ini,” ucap Dandim 1015/Sampit Letkol Inf Abdul Hamid, SIP melalui Danramil 1015-09/Baamang Kapten Wiranto, Jumat 14 Oktober 2022.
Wiranto menjelaskan, pengenalan aplikasi E-Kampung Pancasila merupakan tindak lanjut dari perintah pimpinan TNI AD guna membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sosial masyarakat yang akhir-akhir ini semakin tergerus oleh kemajuan zaman.
Selain itu, lanjut dia, fungsi pokok utama dibangunnya Kampung Pancasila juga diisi tentang kebhinekaan Pancasila dan gotong royong yang juga di dalamnya ditumbuhkan pemahaman nasionalisme, patriotisme kemudian pencegahan radikalisme masuk ke wilayah desa maupun kelurahan.
Wiranto menambahkan, ada kaitannya radikalisme Kampung Pancasila diberikan pemahaman agar masyarakat mencintai bangsanya dan mempertahankan NKRI.
“Radikalisme paham-paham yang menyusup keorganisasian juga ke para siswa untuk menghancurkan negara kita, dengan secepatnya juga dalam waktu dekat akan diresmikan sebelum Program TMMD Ke 115 ditutup,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala SMP Negeri 1 Satap 2 Baamang Tini Puji Rahayu mengapresiasi kegiatan tersebut karena dilaksanakan di sekolahnya dan anak didiknya sangat antusias mendengarkan dan memperhatikan apa yang disampaikan Satgas TMMD ke-115.
“Apalagi memasuki zaman modernisasi ini siswa harus tahu akan pentingnya ilmu wawasan kebangsaan dan bela negara ditambah adanya aplikasi E-kampung Pancasila.saya yakin anak-anak bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menumbuhkan semangat bagi generasi penerus bangsa,” kata Tini (ifin).
