SUKAMARA – Bupati Sukamara, Windu Subagio mengatakan bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) telah terbukti menjadi tulang punggung penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Windu Subagio UMKM terbukti kuat saat masa pandemi covid-19 lalu, dimana banyak usaha besar yang tumbang, namun usaha kecil tetap bisa bertahan dan berkembang.
“Data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah pada tahun 2021 mencatat bahwa UMKM sangat berkontribusi terhadap produk domestik bruto atau PDB sebesar 61 persen dan mampu menyerap 97 persen tenaga kerja,” jelas Windu Subagio saat membuka ekspos penelitian dan pengembangan terhadap daya tahan UMKM pada masa pandemi Covid-19 di Kecamatan Sukamara dan optimalisasi strategi pengembangan UMKM serta Produk Unggulan Daerah (PUD) di Kabupaten Sukamara yang digelar di Aula Bappeda, Senin 31 Oktober 2022.
Hal itu terlihat, lanjut Windu Subagio, jumlah UMKM di Indonesia sebanyak 64,19 juta, dengan komposisi usaha mikro dan kecil (UMK) sangat dominan yakni 64,13 juta atau mencapai 99,92 persen UMKM dari keseluruhan sektor usaha, termasuk salah satunya yang berada di Kabupaten Sukamara.
“Kabupaten Sukamara sendiri, berdasarkan data dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan tahun 2021, jumlah umkm sebanyak 3.901 yang tersebar di lima kecamatan,” ucap Windu.
Dalam kesempatan itu, Windu Subagio mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan menunjukkan dedikasi melalui kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas untuk senantiasa berkarya memajukan UMKM serta produk unggulan daerah Kabupaten Sukamara. (enn)
