Dinas Pendidikan Gelar PSP Angkatan II Tahun Pertama di Kotim

ARIFIN/BERITA SAMPIT - Pembukaan Program Sekolah Penggerak angkatan 2 tahun pertama di Kotim dipusatkan di BPG Mini Disdik Kotim.

SAMPIT – Sekitar 152 kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) angkatan 2 tahun pertama di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng). Kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan kabupaten itu dipusatkan di Balai Penataran Guru (BPG) Mini, Sampit.

Kepala Dinas Pendidikan Kotim melalui Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Wahyudi mengatakan, kegiatan ini merupakan program untuk mendorong proses transformasi satuan pendidikan agar dapat meningkatkan capaian hasil belajar peserta didik secara holistik baik dari aspek kompetensi kognitif maupun non kognitif.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan intervensi pada tingkat satuan pendidikan yang dilakukan dengan meningkatkan kompetensi SDM sekolah melalui pelatihan dan pendampingan, salah satunya melalui kegiatan diadakan pada saat ini,” ucap Wahyudi saat membuka kegiatan, Rabu 2 November 2022.

BACA JUGA:   357 Siswa MAN Kotim Plus Keterampilan Ikuti Assesmen PTS 2024

Pelatihan yang dilakukan itu, lanjutnya, mengenai lokakarya kurikulum pengolahan dan pelaporan hasil asesmen untuk program sekolah penggerak angkatan 2 tahun pertama di Kotim.

“Kegiatan ini merupakan pertemuan antara kepala sekolah dan guru yang difasilitasi oleh fasilitator sekolah penggerak dalam lingkup kabupaten untuk mendiskusikan bagaimana mereka mendampingi dan mendukung implementasi kurikulum merdeka,” ujarnya.

Sementara itu, Widyaprada Balai Guru Penggerak (BGP) Kalteng Rusince Fersalonika menyampaikan bahwa kegiatan ini lebih memfokuskan tentang bagaimana kurikulum, tentang bagaimana pelaporan rapotnya, tentang kegiatan-kegiatan lainnya.

BACA JUGA:   Siswa Bagikan Takjil, Kadisdik Kotim: Menanamkan Pendidikan Karakter

“Harapannya, kami dari balai guru penggerak berharap melalui lokakarya ini satuan pendidikan dapat melakukan proses pembelajaran yang betul-betul terfokus pada peserta didik dan juga kami berharap dapat mewujukan visi pendidikan indonesia yang dapat menjadi contoh bagi sekolah lain,” katanya.

Dia menambahkan, PSP angkatan 2 tahun pertama di Kotim ini kontrak dengan pemerintah daerah selama 3 tahun, sehingga jika ada kepala sekolah dan guru yang ingin mendaftar mengikuti program tersebut akan dimasukan pada angkatan 3 untuk tahun depan. (ifin)