Status Transisi Darurat ke Pemulihan Perluas Penanganan Banjir di Kalteng

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyusuri Sungai Arut di Kotawaringin Barat, beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Diskominfosantik Kalteng)

PALANGKA RAYA – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah Falery Tuwan mengatakan Status Transisi Darurat ke Pemulihan dimanfaatkan untuk memperluas penanganan bencana banjir.

“Masa Transisi darurat ke pemulihan ini dimulai sejak 7 November 2022 hingga 31 Desember 2022 mendatang,” katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Senin 7 November 2022.

Dia menjelaskan melalui pemulihan ini, penanganan terhadap banjir maupun masyarakat terdampak di lapangan tetap akan dilakukan, termasuk penanganan lain secara lebih luas lagi, seperti kebutuhan infrastruktur atau sarana prasarana, serta lainnya.

“Penetapan status darurat ke pemulihan adalah salah satu langkah memperluas pelayanan dari pemerintah, dari yang awalnya kita hanya menangani sesuatu yang terjadi saat banjir, seperti menyelamatkan warga atau memenuhi kebutuhan dasar menjadi tahap selanjutnya,” tuturnya.

BACA JUGA:   Dishub Kalteng Berkerja Sama dengan BPTB Kelas II Selenggarakan Mudik Gratis

Tahap selanjutnya yang dimaksud yakni transisi atau pemulihan, adalah pemerintah bisa menggunakan anggaran, misalnya untuk perbaikan jalan yang rusak dampak banjir, ataupun penyediaan kebutuhan medis setelah banjir.

Sementara itu, berdasarkan laporan yang dia terima dari tim di lapangan, kondisi banjir di berbagai wilayah di Kalteng sebagian sudah mulai surut. Namun, sebagian lagi masih dalam kondisi banjir, di antaranya sejumlah wilayah di Kabupaten Katingan, seperti Kamipang hingga Tasik Payawan.

BACA JUGA:   Sudah Membuktikan Perolehan Suaranya, Syauqie Figur Kuat Maju di Pilgub Kalteng

“Tinggi muka air itu sudah mulai turun, tapi belum surut, contoh seperti Katingan ada beberapa kecamatan wilayahnya masih banjir,” ucapnya.

Pemerintah provinsi beserta jajaran termasuk kabupaten dan kota, tetap bersiap mengantisipasi potensi bencana ke depannya, terlebih berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yakni hingga Desember 2022 kondisi curah hujan tampaknya masih tinggi.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya maksimal melakukan penanganan banjir maupun setelah banjir di berbagai kabupaten, hal ini sesuai instruksi Gubernur Sugianto Sabran yakni memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.

(ANTARA)