Lima Pelajar Lamandau Juara FTBI Tingkat Kalteng

IST/BERITA SAMPIT - Lima pelajar asal Kabupaten Lamandau berhasil menjadi juara pada ajang FTBI Tahun 2022 tingkat Provinsi Kalteng. 

NANGA BULIK – Lima pelajar dari Kabupaten Lamandau menoreh prestasi di Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2022 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Lamandau, Abdul Kohar menjelaskan, FTBI ini merupakan puncak kegiatan revitalisasi bahasa daerah sebagai implementasi Merdeka Belajar Episode yang ke-17. Selain itu juga menjaga keberlangsungan bahasa daerah sebagai media promosi kepada penutur muda yang akan menjadi penutur aktif bahasa daerahnya.

“Dalam Festival tersebut Kontingen Lamandau memperoleh 5 Presetasi dari 2 cabang lomba yang diikuti yaitu Lomba Seloka Tingkat SD dan SMP serta Lomba Mendongeng Tingkat SD dan SMP,” beber Abdul Kohar di Nanga Bulik, Rabu 9 November 2022.

BACA JUGA:   Antisipatif Penyalahgunaan Senjata Api Dinas, Kapolres Lamandau Gelar Pemeriksaan

Dijelaskan Kadis, kegiatan FTBI tersebut juga merupakan media apresiasi kepada para peserta revitaslisasi bahasa daerah. Festival ini dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah di tingkat kecamatan, kabupaten/kota hingga Provinsi.

“Para juara dari masing-masing jenjang akan berlomba ke jenjang berikutnya sesuai dengan mata lomba.” jelas dia.

Sementara itu, salah satu guru pembimbing lomba, Erika Dwi Prastiwi, mengaku bangga dan senang para siswanya bisa meraih kejuaraan dalam ajang FTBI tingkat provinsi tersebut.

BACA JUGA:   Kasus Asusila Terhadap Anak di Lamandau Menjadi Perhatian Serius

“Alhamdulillah sangat bangga, semoga siswa kami bisa terus berprestasi,” tuturnya.

Menurutnya, bahasa, seni dan budaya harus kita lestarikan bersama. FTBI sebagai upaya menggencarkan revitalisasi bahasa daerah yang menyasar generasi muda. Sehingga nantinya akan semakin bangga menggunakan bahasa daerah.

“Kita lestarikan budaya kita dan bangga berbahasa daerah. Ayo kita terus lestarikan dan bangga menggunakan bahasa daerah sebagai salah satu kekayaan bangsa Indonesia,” pungkasnya. (Andre)