SAMPIT – Halaman sekolah di SDN 2 Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah (Kalteng), hingga kini belum tersentuh pemavingan, sehingga ketika turun hujan halaman berubah jadi becek.
“Ini usulan dari kepala sekolah melalui saya, dia mengusulkan agar halaman sekolah dipaving, anggarannya kalau bisa di APBD perubahan nanti,” ucap Kepala Dinas Pendidikan Kotim melalui Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Wahyudi, baru-baru ini.
Dia menilai bahwa sudah selayaknya halaman SDN 2 Baamang Tengah dipasang paving. Hal ini untuk mengurangi halaman sekolah menjadi becek ketika turun hujan.
“Kalau hujan turun halaman sekolah ini banjir, setelah reda berubah jadi becek, kami harapkan agar usulan kepala sekolah ini dicatat dan diperjuangkan, semoga tahun depan dapat bantuan paving,” ujar Wahyudi.
Apa yang telah diusulkan kepala sekolah, tambahnya, sudah disampaikan langsung kepada Kepala Seksi Kurikulum dan Pembinaan Sekolah Dasar Edie Sucipto.
Alasannya, kata Wahyudi, hingga saat ini Dinas Pendidikan Kotim belum menunjuk siapa pegawai negeri yang menjabat sebagai Kepala Seksi Sarana dan Prasarana, sehingga dirangkap oleh Kepala Seksi Kurikulum dan Pembinaan Sekolah Dasar.
“Nah, usulan ini sudah didengar langsung Kepala Seksi Kurikulum dan Pembinaan Sekolah Dasar Edie, semoga tahun ini SDN 2 Baamang Tengah dapat bantuan paving halaman sekolah,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala SDN 2 Baamang Tengah Satya Widayati membenarkan bahwa sekolah yang dia pimpin benar-benar membutuhkan paving untuk halaman sekolah.
“Kalau sudah becek, ada beberapa kegiatan yang terpaksa ditunda seperti, upacara bendera setiap senin maupun pelajaran olahraga yang memerlukan praktik di lapangan terbuka,” ujarnya.
Untuk itu, atas nama SDN 2 Baamang Tengah mengusulkan paving halaman sekolah bisa terealisasi selambat-lambatnya tahun depan.
“Apa yang disampaikan pak Wahyudi itu benar, kami berharap usulan paving halaman sekolah selambatnya tahun depan bisa terealisasi, selain itu, kami juga memerlukan rehab bangunan sekolah lama karena ketika hujan deras air sempat menggenang ruangan kelas dan kantor guru,” pungkasnya. (ifin)
