128 Nelayan di Kotawaringin Barat dapat Bantuan Mesin perahu dari Kementerian ESDM

Anggota Komisi VI DPR RI Mukhtarudin (berbaju putih) menyaksikan penyerahan bantuan mesin perahu konversi BBG di wilayah Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Selasa (22/11/2022). (ANTARA/M Husein Asyari)

PALANGKA RAYA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membantu mesin perahu berbahan bakar gas (BBG) untuk 128 nelayan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (Kalteng).

“Sebanyak 128 mesin perahu BBG tersebut bantuan dari Kementerian ESDM dari serapan aspirasi yang disampaikan kepada saya beberapa waktu lalu,” kata anggota Komisi VI DPR RI Dapil Kalimantan Tengah, Mukhtarudin di Kumai, Selasa 22 November 2022.

Dia menerangkan, bantuan mesin perahu itu juga merupakan program distribusi paket konversi mesin dari bahan bakar minyak (BBM) ke BBG yang diperuntukkan bagi petani dan nelayan.

Mukhtarudin mengatakan konversi mesin perahu nelayan dari BBM ke BBG ini merupakan upaya pemerintah dalam mensejahterakan nelayan, selain itu juga untuk penghematan biaya yang dikeluarkan nelayan saat beraktivitas.

BACA JUGA:   Terkait Dugaan Malpraktik, RSUD Doris Ungkap Penanganan yang Dilakukan Sudah Sesuai Prosedur

“Mesin perahu yang sudah terkonversi BBG ini juga ramah terhadap lingkungan, karena tidak mengeluarkan asap, dan juga BBG cukup mudah didapatkan,” katanya.

Mukhtarudin mengingatkan nelayan yang menerima bantuan program konversi BBG ini bisa menjaga dan merawat mesin yang sudah dihibahkan oleh pemerintah, selain itu juga bisa dimanfaatkan dengan semestinya.

“Saya ingatkan mesin hibah dari pemerintah ini jangan dijual, dan kami targetkan pada 2023 kami bisa serahkan 1.000 mesin perahu konversi BBG,” kata Mukhtarudin saat memantau pembagian mesin perahu konversi di Kecamatan Kumai.

BACA JUGA:   Pemprov Kalteng Salurkan Bantuan Beras kepada Warga Kobar

Sementara itu, Fadli, nelayan asal Desa Sekonyer, Kabupaten Kotawaringin Barat, mengaku bersyukur menjadi salah satu penerima bantuan mesin perahu berbahan bakar gas tersebut.

Dia mengatakan, saat menggunakan mesin berbahan bakar minyak, setiap berangkat untuk mencari ikan, ia harus mengeluarkan dana paling sedikit Rp150 ribu untuk membeli bahan bakar berjenis pertalite.

“Kalau menggunakan mesin pemberian dari pemerintah ini hanya memerlukan gas 3kg dengan harga Rp35 ribu, jadi tentu lebih hemat,” kata Fadli.

Dia pun berharap pemerintah juga dapat memastikan pengisian bahan bakar gas bagi para nelayan terlaksana mudah dan cepat.

(ANTARA)