Pemkot Palangka Raya Periksa Kesehatan Warga Korban Banjir

Pemkot Palangka Raya lakukan pemeriksaan kesehatan warga terdampak banjir di Palangka Raya, Selasa (11/4/2023). (ANTARA/HO-BPBD Kota Palangka Raya)

PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, memeriksa kesehatan warga korban banjir luapan Sungai Kahayan.

“Hari ini kami bersama Dinkes, dalam hal ini Puskesmas Bukit Hindu, melakukan pemeriksaan dan pengobatan terhadap warga terdampak banjir,” kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani di Palangka Raya, Selasa 11 April 2023.

Pada layanan diberikan secara cuma-cuma dan warga korban banjir antusias mengikuti pemeriksaan. Tak hanya orang tua, anak-anak pun juga turut antre untuk mendapatkan layanan kesehatan.

“Menindaklanjuti keluhan masyarakat serta mengantisipasi keparahan penyakit, kami lakukan pemeriksaan. Saat ini rata-rata yang dikeluhkan adalah gatal-gatal, sakit kepala dan pusing serta mual-mual,” kata Emi.

Wanita berhijab itu mengatakan, penurunan kondisi kesehatan warga terdampak banjir itu dimungkinkan karena air yang dikonsumsi kurang sehat.

BACA JUGA:   Dua Pelaku Pencurian dengan Modus Pecahkan Kaca Mobil Ditangkap Polisi, Satu Orang Tewas

“Mereka konsumsi air tanah, sementara lingkungan mereka tergenang air yang bercampur sampah. Kondisi ini sangat memungkinkan menjadi penyebab kesehatan warga terganggu,” katanya.

Dia menambahkan, layanan kesehatan tersebut nantinya akan terus dilaksanakan dan diperluas sasarannya, hingga warga terdampak banjir terlayani.

“Sementara itu, saat ini masih ada delapan kelurahan yang wilayahnya terdampak banjir luapan sungai. Meski rata-rata telah mengalami penurunan debit air, tapi saya minta masyarakat tetap waspada potensi kenaikan debit air,” katanya.

Kenaikan debit air sungai ini terjadi karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Palangka Raya, serta wilayah kabupaten lain yang menjadi hulu Sungai Kahayan.

Saat ini pihaknya pun terus melakukan pemantauan secara berkala di lokasi-lokasi titik pantau, guna mengantisipasi meluasnya dampak luapan air sungai tersebut. Selain itu, BPBD “Kota Cantik” juga akan mengajukan status siaga banjir.

BACA JUGA:   Kalteng Ramadan Festival 1445 Hijriah Resmi Ditutup

Sementara itu, sampai Rabu pekan lalu, BPBD Palangka Raya mencatat ada 122 kepala keluarga yang terdampak kenaikan debit air sungai.

Kenaikan debit air sungai yang menggenangi wilayah Kelurahan Bukit Tunggal itu berdampak pada 115 rumah yang dihuni 421 jiwa.

Pihak juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait perkiraan cuaca harian maupun prospek cuaca per pekan.

Warga di bantaran sungai atau kawasan dataran rendah juga diminta tidak meletakkan barang elektronik di lantai. Hal ini, untuk mengantisipasi bahaya jika banjir datang tiba-tiba.

(ANTARA)