BNPB Pusat Hibah Rp25 M untuk Pembangunan Rekontruksi 11 Jembatan Pasca Banjir di Kobar

Ist/BERITA SAMPIT - Pembangunan rekontruksi salah satu lokasi jembatan yang rusak parah pasca banjir tahun lalu, mulai dikerjakan. 

PANGKALAN BUN – Setelah menunggu cukup lama sekitar 3 tahun, akhirnya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat, ( Kobar ), mendapat bantuan hibah Rp 25 milliar lebih dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat.

Kepala Pelaksanan BPBD Kabupaten Kobar Syahruni, melalui Sekretaris BPBD Kobar Ny.Reneli saat dikonfirmasi membenarkan BPBD Kabupaten Kobar telah mendapat bantuan hibah Rp 25 Milliar lebih dari BNPB pusat.

“Selama tiga tahun kami menunggu bantuan tersebut untuk perbaikan 11 jembatan yang rusak berat akibat bencana banjir di tahun 2020 lalu, dan pada tahun ini baru mulai di kerjakan, dengan lama pengerjaannya 6 bulan, dan di mulai pada bulan ini, hal itu sesuai dalam kontrak kerja yang telah di setujui oleh BNPB,” kata Reneli, Selasa 9 Mei 2023.

Pembangunan rekontruksi 11 jemabatan, kata Ny.Reneli  yang  saat ini sudah mulai dikerjakan, di 4 Kecamatan yakni Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Pangkalan Banteng, Kecamatan Arut Utara dan Kecamatan Kumai.

BACA JUGA:   Bakti Sosial Ramadan 1445 H, Ketua YKB Daerah Polda Kalteng Kunjungi  SLBN 2 Pangkalan Bun

Semua jembatan yang dibangun merupakan bangunan rekonstruksi, seperti Rekonstruksi jembatan Deraman desa Riam Kecamatan Arut Utara,  selain itu di Kecamatan Arut Selatan meliputi, jembatan Terantang III desa Tanjung Terantang.

Jembatan Primer I desa Kumpai Batu Bawah, jembatan Terantang I desa Tanjung Terantang,  jembatan desa Kumpai Batu Atas, jembatan Sungai Bedara desa Kumpai Batu Bawah dan jembatan yang menghubungkan desa Kumpai Batu Atas ke desa Kumpai Batu Bawah.

Untuk di Kecamatan Pangkalan Banteng ada pembangunan jembatan Arga Mulya, jembatan Sidomulyo 2, jembatan Hijau 1, dan di Kecamatan Kumai meliputi, pembangunan jembatan Keraya I desa Keraya dan jembatan Sebuai di desa Sebuai.

“Untuk pengerjaan jembatan di desa Sidomulyo 2 Kecamatan Pangkalan Banteng, sebelum di lakukan pembongkaran dan penutupan jalan, terlebih dahulu kami telah melayangkan surat kepada Dinas Perhubungan Kobar dan kepala desa setempat, termasuk untuk jalan alternatif pun kami siapan sesuai yang tercantum dalam kontrak kerja,” ujar Reneli.

BACA JUGA:   Kepala KSOP Kelas IV Kumai Hary Suyanto Sebut Belum Ada Lonjakan Penumpang  di Pelabuhan Panglima Utar Kumai

Dimana menurutnya, masyarakat di desa Sidomulyo 2 ini minta di buatkan jalan alternatif yang lebar dan bisa di lalui oleh truk angkut sawit, sementara dalam kontrak kerja, pihak kontraktor hanya menyediakan jalan alternatif dengan lebar 2 meter dan mampu di lewati angkutan 4 ton.

Ny.Reneli juga membantah adanya keluhan masyarakat tentang pembangunan jembatan Sidomulyo 2 Kecamatan Pangkalan Banteng, di tuding tidak menyiapkan jalan alternatif.

“Kami membuat jalan alternatif sesuai dalam kontrak kerja, dan sebenarnya jalan alternatif untuk angkutan sawit itu sudah, sehingga apa yang di tudingkan dalam berita itu sangat tidak benar dan hanya sebelah pihak, kami mengerjakan proyek tersebut seusai aturan serta prosedur yang berlaku,” pungkas. (Man)