Pemkab Kotim Dukung Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah

IBRAHIM/BERITA SAMPIT- Bupati Kotim, Halikinnor saat diwawancarai oleh awak media.

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mendukung pelaksanaan kegiatan pelatihan guru master atau guru utama revitalisasi bahasa daerah untuk tunas bahasa ibu atau bahasa Dayak Sampit sebagai upaya implementasi model pelindungan bahasa daerah.

Bupati Kotim Halikinnor melalui sambutanya menyampaikan terimakasih yang setinggi-tingginya kepada Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Tengah, selaku unit Pelaksana tugas dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemendikbudristek yang menginisiasi kegiatan tersebut.

“Saya mewakili pemerintah kabupaten, tentunya akan memberikan perhatian dan dukungan penuh dalam berbagaai upaya yang diperlukan untuk membina, mengembangkan serta merevitalisasi bahasa dan sastra daerah bahasa Dayak Sampit ini,” kata Halikinnor, Senin 5 Mei 2023.

Dijelaskan saat ini, pemerintah memiliki program pengembangan dan pembinaan serta revitalisasi bahasa daerah yang dilakukan secara masif yang diimplementasikan melalui program kerja berbagai kementrian, lembaga serta pemerintah daerah yang memiliki hubungan dengan kebahasaan dalam berbagai bidang.

Kemedikbudristek melalui program merdeka belajar juga menyasar pengembangan, pembinaan dan revitalisasi bahasa daerah ini melalui berbagai program kerja yang diterapkan oleh lembaga-lembaga yang berada di bawah naungannya.

BACA JUGA:   Polisi Ringkus Spesialis Curanmor di Sampit yang Resahkan Warga

“Salah satu program kerja merdeka belajar ini adalah melakukan pengembangan, pembinaan dan revitalisasi bahasa dan sastra daerah secara langsung baik dalam bentuk pelajaran bermuatan lokal di seluruh sekolah yang ada di bawah naungan kemendikbudristek,” tuturnya.

Halikinnor harapkan hasil dari pelaksanakan kegiatan ini akan ditindaklanjuti dalam bentuk festival bahasa ibu yang akan dilaksanakan untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada para siswa semakin semangat menguasai bahasa dan sastra daerahnya dan mampu menunjukkan kemampuan dan penguasaannya itu dalam ajang perlombaan.

Yang pada akhirnya akan menghasilkan siswa-siswa berprestasi dalam mempraktekan penggunaan bahasa daerah dalam berbagai bentuk kreatifitas yang sejalan dengan itu.

“Melalui kegiatan ini, saya berharap kepada berbagai pihak yang terlibat untuk benar-benar melaksanakan dan mengimplementasikan hasil kegiatan ini secara langsung dan tepat guna, sehingga menghasilkan generasi penerus yang cinta dan bangga menggunakan dan berkreasi menggunakan bahasa dan sastra daerah, khususnya bahasa dan sastra bahasa Dayak Sampit,” tutupnya.

BACA JUGA:   TPQ Sahabat Karib Sampit Gelar Acara Puncak Khotmil Qur'an Sekaligus Buka Puasa Bersama

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Muhammad Irfasyah menyampaikan kegiatan ini merupakan program Merdeka Belajar adalah revitalisasi bahasa daerah Episode yang ke-17. Program ini dinilainya sangat baik karena menumbuh kembangkan bahasa lokal agar tidak punah dari perkembangan jaman.

“Harus diakui bahwa sekarang penutur Bahasa Dayak Sampit sudah sangat berkurang generasi sekarang sudah beraktulturasi dengan bahasa lain saat bergaul sehari hari misalkan bahasa Banjar itu lebih dominan,” jelas Irfansyah.

Dirinya menambahkan kurang lebih ada sembilan bahasa lokal di Kalimantan Tengah (Kalteng) yaitu, Bahasa Melayu, Banjar, Ngaju, Maanyan, Ot Danum, Katingan, Bakumpai, Tamuan dan Bahasa Dayak Sampit.

Lanjutnya, tanggung jawab pelestarian bahasa dan sastra daerah sesungguhnya tanggung jawab pemerintah daerah dengan pengembangan bahasa dan pembinaan bahasa melalui Balai Bahasa Kalteng sebagai fasilitator dan koordinator.

“Dengan sebagian peserta yang hadir ini termasuk para guru nantinya menjadi guru master bisa meminimalisir masyarakat atau ke anak didik nantinya di sekolah melalui pembelajaran muatan lokal,”pungkasnya.

(Ibra)