Kontingen Asal Kecamatan Damang Batu Tampilkan Sebuah Perahu Tradisional “ALUT” Pada Karnaval Budaya

MUHAMMAD SALEH/BERITA SAMPIT - Peserta dari Kecamatan Damang Batu saat mengikuti Karnaval Budaya.

KUALA KURUN – Berbagai ragam hiasan pada mobil peserta yang mengikuti acara Karnaval Budaya yang dilaksanakan di Taman Kota Kuala Kurun dalam menyambut hari jadi Kabupaten Gunung Mas yang ke 21 Tahun.

Salah satunya Kecamatan Damang Batu menampilkan arakan karnaval mobil hias yang berbentuk sebuah sampan perahu tradisional yang dikenal oleh masyarakat Suku Dayak Ot-Danum dengan sebutan “ALUT”.

Camat Damang Batu Sudirman, menyampaikan, perahu sampan tradisional ini sudah umum dikenal dikalangan Anak Suku Dayak, khususnya di hulu Sungai Kahayan. Dengan karakteristik sungai yang beriam dan berarus deras, ALUT sangat berperan penting bagi masyarakat Suku Dayak Ot-Danum dalam melakukan segala aktivitas sehari-hari sebagai sarana transportasi air sejak jaman dahulu hingga sekarang.

“Mereka memperagakan gerakan-gerakan di dalam sebuah perahu sampan. Dari yang menggunakan sebilah kayu atau bambu yang akrab dikenal dengan istilah “TEKEN” untuk menekan atau mengemudi dari bagian depan dan ada juga yang menggunakan sebuah dayung atau dikenal “BESEI” untuk mendayung dari bagian belakang,” ungkapnya.

BACA JUGA:   Wakil Bupati Gunung Mas Lakukan Safari Ramadan di Kecamatan Kahut

Lebih lanjut dikatakannya, sebagian dari mereka memerankan dan memperagakan aktivitas menimba air dari dalam ALUT agar tidak tenggelam karena air masuk akibat hempasan riak atau gelombang air.

Dengan peragaan tersebut, sambung dia, terdapat beberapa aktivitas kerja di dalam sebuah perahu sampan yang berbeda-beda gerakannya. Terdapat kolaborasi yang sinergi dalam membawa ALUT menuju tujuan yang akan dicapai.

“Makna dan filosofi yang dapat kita angkat, yakni “Walaupun ada perbedaan cara atau metode dalam menggerakkan sebuah perahu, baik hendak menuju ke hulu ataupun menuju ke hilir sesuai tujuan yang telah disepakati sebelumnya, maka dengan kerja keras, kerja sama yang sinergi, kolaborasi dengan metode yang berbeda pun, sebuah perahu dapat bergerak maju dengan lancar, cepat, terarah dan aman sampai tujuan yang dikehendaki,” tuturnya.

BACA JUGA:   Pelantikan Pengurus DPD KNPI Gunung Mas: Wadah Ide Kreatif Anak Muda untuk Kemajuan Daerah

Dijelaskan juga, pada barisan berikutnya, diperagakan gambaran sehari-hari aktivitas masyarakat di Hulu Sungai Kahayan dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari, yang masih menggunakan peralatan dan perlengkapan tradisional untuk berburu, berladang dan berkebun dan untuk mencukupi kebutuhan papan, sandang serta pangan lainnya.

Untuk diketahui bahwa, pada hari jadi Kabupaten Gunung Mas yang ke 21 Tahun ini, pemerintah daerah setempat mengangkat tema yakni, “Bersinergi dan Berkolaborasi Membangun Kabupaten Gunung Mas”.(Ale)