Orang Tua Keluhkan Dugaan Praktik Pungli tingkat SMA di Baamang

IST/BERITA SAMPIT - Ilustrasi pungutan liar (Pixabay)

SAMPIT – Sejumlah orang tua mengeluhkan adanya dugaan pungutan liar (pungli) penerimaan peserta didik baru (PPDB) di tingkat SMA di wilayah Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

Di mana ada sejumlah peserta didik baru yang rumahnya tidak jauh dari sekolah justru tidak lulus, sebaliknya mereka yang jauh lulus.

Informasi yang beredar ada sejumlah uang yang harus dikucurkan agar siswa bisa diterima.

“Tentunya kamu sangat kecewa karena tidak bisa diterima disekolah yang anak kami inginkan. Padahal sudah ada larangan dari pemerintah terkait praktik pungli penerimaan peserta didik baru,” kata salah satu orang tua yang tidak ingin namanya disebutkan, Rabu 12 Juli 2023.

BACA JUGA:   Kadishub Kotim Lempar Tanggung Jawab ke Bawahan Soal Pungli Parkir di SPBU

“Namun pada kenyataannya praktik itu masih ada dan merugikan orang tua yang perekonomiannya pas-pasan,” sambungnya.

Ia pun memilih memasukan anaknnya ke sekolah yang tidak ada pungli dan sudah diterima disana.

Sementara itu salah satu guru yang juga identitasnya tidak ingin disebutkan membenarkan adanya dugaan praktik tersebut, dimana yang bermain oknum kepala sekolah dan panitia.

BACA JUGA:   Pemkab Kotim Pastikan Makanan di Pasar Ramadan Aman di Konsumsi

Mereka memanfaatkan siswa yang tidak diterima atau gagal mendaftar karena masalah zonasi dan persyaratan yang tidak lengkap.

“Meminta sejumlah uang dari 2,5 juta hingga 5 juta rupiah dengan dalih untuk bantuan biaya pembangunan, maupun biaya pembelian komputer,” ungkapnya. (Nardi)