PALANGKA RAYA – Sebanyak 325 jemaah haji kelompok terbang (Kloter) 7 Debarkasi Banjarmasin (BDJ) telah tiba di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin, Selasa 18 Juli 2023 pukul 21.20 WITA.
Kakanwil Kemenag Kalteng Noor Fahmi menyampaikan jemaah haji Kloter 7 BDJ saat diberangkatkan dari Embarkasi Banjarmasin berjumlah 327 orang. Namun karena ada satu jemaah yang wafat ditambah dua orang yang masih dirawat di Rumah Sakit King Faisal Arab Saudi atau tanazul akhir, maka jemaah haji Kloter 7 BDJ yang pulang berjumlah 325 orang.
Selain itu, ada satu orang jemaah Kloter 7 BDJ yang tanazul keluar dan digantikan dengan 3 orang jemaah dari Kloter 11, 17 dan 18 BDJ atau tanazul masuk sehingga berjumlah 325 orang.
Dia menjelaskan, Kloter 7 BDJ asal Provinsi Kalimantan Tengah ini terdiri dari 21 jemaah haji dari Kabupaten Kapuas, 118 orang dari Kab Barito Utara, 3 orang dari Barito Selatan, 38 orang dari Seruyan, 56 orang dari Pulang Pisau, 6 orang dari Gunung Mas, 50 orang dari Murung Raya, ditambah 25 orang dari Kalimantan Selatan, dan 5 orang petugas.
“Mereka berangkat dari Pemondokan 408 Hotel Ro`ya Al Hasyimiah Maktab 25 Sektor 4 Makkah menuju Jeddah pada Senin 17 Juli 2023 pukul 19.30 WAS. Kemudian dari Jeddah berangkat Selasa 18 Juli 2023 pukul 13.30 WAS dan tiba di Banjarmasin pukul 21.55 WITA,” katanya, Rabu 19 Juli 2023 dikutip di Palangka Raya.
Pada Kloter 7 BDJ ini terdapat 220 jemaah haji kategori resiko tinggi atau Risti dimana 95 orang kategori jemaah lansia, sembilan orang memakai kuris roda, dan 20 orang memerlukan kursi roda. Sedangkan jumlah jemaah laki-laki sebanyak 150 orang dan jemaah wanita sebanyak 173 orang.
Diketahui Ketua Kloter 7 BDJ adalah Karlianor Arief, dibantu Pembimbing Ibadah Madiansyah, bersama Petugas TKH Dokter dr Purnama, Perawat Dedi Rahman Titi, Perawat Annisa Aulia dan PHD Umum Ridho Anshari, PHD Kesehatan Dokter Alamul Huda, PHD Pembimbing ibadah Syaikhu.
“Alhamdulilah, kami turut merasa bahagia yang karena dapat menjadi bagian dari pelaksanaan pelayanan ibadah haji. Selamat datang kembali ke Tanah Air. Semoga jadi haji yang mabrur,” lugasnya.
Ia menambahkan, salah satu bukti bahwa seseorang telah berhasil meraih haji mabrur ketika ia kembali ke kampung halaman, dirinya menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, terutama dalam hal ibadah.
“Yang biasanya salat bolong-bolong jadi tidak pernah ketinggalan salat lima waktu, yang sebelumnya jarang salat berjamaah jadi sering salat berjamaah, begitu mendengar kumandang azan maka bergegas menuju masjid atau musala,” pungkasnya. (Hardi).
