Mukhtarudin Terus Tingkatkan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan RI di Kalangan Masyarakat

Mukhtarudin saat acara sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu 29 Juli 2023.

JAKARTA– Anggota MPR RI dari Fraksi Golkar Mukhtarudin memberikan perhatian serius akan pentingnya pelaksanaan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang harus terus ditingkatkan.

Artinya, setiap anggota MPR RI bisa memaksimalkan edukasi sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ke berbagai kalangan masyarakat di daerah dapilnya masing-masing.

Hal itu disampaikan Mukhtarudin saat acara sosialisasi empat pilar kebangsaan di Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, Sabtu 29 Juli 2023.

Mukhtarudin menjelaskan Empat Pilar Kebangsaan ini terdiri dari Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, etika moral serta alat pemersatu bangsa, Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945 (UUD NRI 1945) sebagai landasan konstitusional.

“Dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai konsensus yang harus dijunjung tinggi serta semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu bangsa,” tandas Mukhtarudin.

BACA JUGA:   Penting Dibangun Komitmen Kebangsaan Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Sosialisasi empat pilar kebangsaan, lanjut Mukhtarudin harus terus diberikan kepada masyarakat, terlebih saat ini bangsa Indonesia juga sedang dihadapi pada modernitas zaman, di mana lompatan kemajuan teknologi berpacu dengan derasnya arus informasi dan globalisasi.

Untuk itu, Anggota Komisi VII DPR RI ini bilang dalam membangun karakter dan wawasan kebangsaan melalui Empat Pilar Kebangsaan tersebut, guna menyiapkan generasi bangsa lebih-lebih generasi muda agar menjadi sumber daya manusia yang unggul, sumber daya manusia yang berhati Indonesia, memiliki nasionalisme dan berjiwa Pancasila.

BACA JUGA:   Pembangunan Pendidikan Penting Guna Optimalkan Bonus Demografi

Mengingat, Mukhtarudin melanjutkan titik puncak fase bonus demografi ini diperkirakan terjadi hingga tahun 2030, di mana jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 285 juta hingga 300 juta jiwa. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen nya atau sekitar 199,5 juta hingga 210 juta jiwa, adalah kelompok usia produktif.

Mukhtarudin mengaku landscape ideologi, politik, dan ekonomi global yang dinamis, penuh dengan disrupsi dan kompetisi, menjadikan tantangan dalam kehidupan kebangsaan saat ini mengalami pergeseran paradigma.

“Di mana ancaman terhadap keamanan nasional tidak lagi bersifat kasat mata dan konvensional, melainkan bersifat kompleks, multidimensional, serta berdimensi ideologis,” pungkas Mukhtarudin.

(adista)