SAMPIT – Laga final sepak bola antara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) vs Sukamara pada Pekan Olahraga Provinsi (Kotim) Kalimantan Tengah berubah jadi laga persahabatan, lantaran adanya protes dari PSSI Palangka Raya terhadap pemain dari Kabupaten Sukamara yang dinilai didatangkan dari daerah lain.
“Mereka ini sama-sama protes, yang Palangka katanya ada pemain dari Sukamara tidak memenuhi syarat sedangkan dari Sukamara juga mereka melakukan hal yang sama,” ujar Sekertaris Panitia Besar Porprov, Ahyar Umar.
Lanjut Ahyar bahkan Sukamara bisa membuktikan bahwa Palangka Raya juga memiliki empat pemain yang semuanya kelahiran Sumatra Utara.
“Katanya Palangka Raya itu ada empai pemain yang katanya kelahiran Sumatra Utara dan mereka bisa membuktikan juga,” lanjutnya.
Lantaran protes ini mengacaukan suasana. Dan desakan para penontun juga untuk dilakukan pertandingan secepatanya, pasalnya penonton menunggu berjam-jam ingin menyaksikan pertandingan ini. Karena tidak ada keptusan yang jelas dari paniti, terpaksa dilakukan pertandingan persahabatan.
“Untuk final nanti malam akan dilakukan sidang disiplin PSSI dan panitia besar Porprov karena ada miskomunikasi bahwa panitia tidak bisa membedakan antara kegiatan PSSI dan Porprov,” lanjutn Ahyar.
Setelah dilakukan rapat tersebut akan ditentukan apakah pertandingan akan dilanjutkan atau mereka didiskulifikasi. Hingga saat ini Kotim belum bisa dikatakan sebagai juara karena harus menunggu hasil rapat tersebut.
“Oleh karena itu nanti malam kita bari tau nanti dilanjutkan atau mereka didiskualifikasi,” tutur Ahyar.
Protes yang dilayangkan oleh Palangka Raya ini, karena sehari sebelumnya atau tepatnya di laga semifinal antara Palangka Raya dan Sukamara mereka kalah.
(Ibra)
