BUNTOK – Masih tingginya angka stunting di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), membuat pemerintah daerah harus lebih ekstra dalam penanganan dan pencegahan kasus tersebut. Bahkan berdasarkan data terakhir, prevalensi stunting di daerah ini adalah 21 persen.
Oleh sebab itu Pemkab Barsel, menggandeng atau melibatkan pihak ketiga yakni seluruh perusahaan yang ada di daerah ini untuk bekerjasama ikut menurunkan angka stunting.
Hal tersebut disampaikan Pejabat (Pj) Bupati Barsel H. Deddy Minarwan dalam arahannya, pada kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) penanganan percepatan penurunan stunting di Barsel, Jumat 4 Agustus 2023.
Dikatakannya, yang dimaksud dengan pihak ketiga tersebut yakni seluruh pihak perusahaan yang ada di Barsel melalui tanggung jawab dan kepedulian mereka dengan dana Corporate Social Responsibility (CSR).
“Tanggung jawab dan kepedulian mereka pihak perusahaan dengan dana CSR untuk ikut berperan serta menangani penurunan stunting di Barsel,” katanya.
Menurutnya, percepatan penurunan stunting di Barsel harus lebih focus pada perbaikan asupan gizi anak mulai dari janin hingga usia 5 tahun.
Lebih lanjut orang nomor satu di Barsel ini menambahkan, percepatan penurunan stunting juga diperlukan data yang akurat sehingga penanganan bisa lebih cepat dan komprehensif.
“Pada kesempatan ini juga, saya intruksikan kepada seluruh Camat dan Kades untuk langsung mendata hingga tingkat Rt dan Rw di wilayahnya masing masing agar program yang akan diberikan, pada keluarga tersebut dapat tepat sasaran,” tukas Deddy Minarwan.
Rakor penanganan percepatan penurunan stunting tersebut juga diikuti, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Barsel Yoga P. Utomo, Kepala BAPPEDA Jaya Wardhana, beberapa Kepala Perangkat Daerah, seluruh Camat, Lurah dan seluruh stakeholder yang ada di Barsel.(Ded)
