Haul Ke 118 Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda Digelar di “Gubah Bosar” Depan Istana Kuning Pangkalan Bun

MAN/BERITA SAMPIT - Para kerabat Istana Kuning dan sejumlah Kiai/tokoh masyrat , saat membaca do’a surat Sayin dipusara/kubah busar Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda, pada acara kaul ke 118.

PANGKALAN BUN – Haul Ke 118 Almarhum Sri Paduka Raja Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda digelar di “Gubah Bosar’, Jalan Dipenogoro dekat Istana Kuning Pangkalan Bun, Minggu 12 Agustus 2023.

Kegiatan haul yang di isi dengaPembacaan Yasin, sholawat Nariyah dan Haul di hadiri Asisten I Setda Kobar Tengku Ali Syahbana, unsur Muspika Kecamatan Arut Selatan, anggota DPRD Kobar serta para tokoh masyarakat dan keluarga besar Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda.

Masyakin bin Mas Pajri sebagai Ketua Panitia Haul ke 118 Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda menjelaskan, kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang selalu di laksanakan, dimana Haul ini selain memanjatkan doa juga sebagai ajang silaturahmi seluruh juriat di Kabupaten Kotawaringin Barat, karena kegiatan Haul ini di pusatkan di Gubah Bosar.

“Kami melanjutkan kegiatan Haul yang telah di gagas oleh para sesepuh, dimana kegiatan ini sebagai momen memanjatkan doa kepada pendahulu kami, sehingga seluruh juriat kumpul di satu titik yakni di Gubah Bosar ini,” ujar Masyakin.

BACA JUGA:   Survei Indopol: Calon Bupati Kobar 2024 Rakhman Ebol Bersaing Ketat dengan Petahana

Dimana menurutnya, Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda merupakan cucu dari Pangeran Ratu Imanuddin, dan ayah dari Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda merupakan putra dari Pangeran Ratu Achmad Hermansyah.

Sementara itu H. Gusti Basri Koordinator Juriat Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda mengharapkan perhatian dari pemerintah daerah Kobar maupun Provinsi Kalimantan Tengah, perihal pembangunan yang ada dalam pemakaman Gubah Bosar, karena keberadaannya sebagai saksi sejarah budaya yang ada di Bumi Marunting Batu Aji ini.

“Kami berharap Gubah Bosar ini menjadi perhatian pemerintah daerah Kobar, sehingga peninggalan para pendahulu atau pendiri Kobar tetap terjaga dan dilestarikan. Ssebab di Kalimantan Tengah hanya Kabupaten Kotawaringin Barat yang memiliki histori berdirinya kerajaan, dan keberadaan para pendahulu bukan saja milik kami dari kalangan Juriat saja, tetapi masyarakat Kobar khususnya masyarakat Kalimantan Tengah,” ucap H. Gusti Basri.

BACA JUGA:   SMA Negeri 2 Kumai Bekali Siswa untuk Ikuti Olimpiade Sains Nasional

Sebab menurutnya, keberadaan Gubah Bosar ini mewakili dari mulai dari Raja pertama hingga Raja Ke XIV, semuanya berkumpul dalam satu titik di Gubah Bosar, sehingga diharapkan juga pemerintah daerah Kobar jika melaksanakan kegiatan yang peringatan berdirinya Kobar  bisa di laksanakan dalam Gubah Bosar.

Sementara itu Asisten I Setda Kobar Tengku Ali Syahbana menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh Juriat Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda yang telah menggelar kegiatan Haul ini. Sebab pemerintah daerah Kobar selalu memperhatikan terhadap peninggalan sejarah.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarahnya, kami tetap komitmen dalam memperhatikan peninggalan sejarah yang ada di wilayah Kobar baik peninggalan sejarah budaya maupun religi, apa yang disampaikan oleh Juriat Pangeran Ratu Anum Kusuma Yuda akan kami sampaikan kepada pimpinan,” pungkas Asisten I Setda Kobar Tengku Ali Syahbana. (Man)