BUNTOK – Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menyebutkan, titik panas terbanyak berada diwilayah Kecamatan Jenamas yakni 45 titik bila dibandingkan dengan lima kecamatan lainnya di daerah ini.
“Pemicu terjadinya karhutla tersebut pertama, adanya lahan sejuta hektare mungkin karena masyarakat membuka lahan dengan cara membakar, serta mengambil kayu untuk bahan bangunan, yang terlebih dahulu membakar area sekitar,” kata Camat Jenamas Abdul Gani Majedi, Senin 14 Agustus 2023.
“Kedua pemicu terjadinya karhutla ialah masyarakat setiap akan menangkap ikan di kolam beje (kolam buatan di dalam hutan) atau akan membuat beje terlebih dahulu membakar hutan di sekitar lokasi beje, sehingga tanpa memikirkan akibatnya memicu terjadinya karhutla tersebut,” katanya.
Terkait akan hal ini lanjutnya, pihaknya juga sudah sering memberikan pencerahan kepada masyarakat apabila dalam pengambilan kayu untuk bahan bangunan dan menangkap ikan di beje termasuk membuat beje jangan membakar hutan, sebab bila tidak mengindahkan akan dikenakan sanksi pidana.
“Setidaknya, apabila ingin membakar hutan mereka harus antisipasi terlebih dahulu memikirkan akibatnya juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan tim satgas karhutla, sehingga, pada saat membakar hutan tidak menjalar ke lain namun baiknya gunakanlah cara yang lain tanpa harus membakar,” bebernya.
Ditambahkannya, terkait penaggulangan dan pencegahan terjadinya karhutla pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Polres Barsel, yakni dengan menurunkan, satu tim dari BPBD dan satu tim dari Polres Barsel untuk membantu penanganan karhutla di jenamas,”tukas Abdul Gani Majedi. (Ded)