DPR Dorong Semua Pihak Bekerja Keras Berpartisipasi Aktif Dalam Proses Hilirisasi

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin

JAKARTA– Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mendorong semua pihak (stakeholder) untuk bekerja keras, agar turut berpartisipasi aktif dalam proses hilirisasi.

Politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini menyoroti pemanfaatan sumber daya alam (SDA) Indonesia yang saat ini sudah tak lagi bisa bergantung pada bahan mentah dari SDA tersebut.

“Yang dibutuhkan saat ini adalah upaya hilirisasi SDA, kelola komoditas bidang industri dengan tujuan mengoptimalkan produk guna tingkatkan nilai tambah bagi negara,” tandas Mukhtarudin Mukhtarudin Senin, 4 September 2023.

Mukharudin mengaku pemerintah pun sudah mulai serius untuk mendatangkan berbagai investasi untuk menggenjot hilirisasi di dalam negeri.

Artinya, kata Mukharudin, dengan berinvestasi langsung di Indonesia untuk membangun, dan mengembangkan kapasitas industri domestik, sebagai penyerap sumber-sumber mineral yang lainnya.

“Kita punya sumber daya alam mentah yang ada harus dikelola sendiri di dalam negeri. Dengan harapan bisa menghasilkan produk yang mempunyai nilai jual lebih tinggi, dan menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” beber Mukhtarudin.

BACA JUGA:   Cegah Bullying, Dede Yusuf: Butuh Peran Sekolah Beri Pendidikan Karakter Anak

Anggota Banggar DPR RI ini mengaku bahwa pembangunan nasional Indonesia saat ini masih bergantung kepada daya dukung sumber daya alam (SDA).

Menurut Mukhtarudin, pada tahun 1990-an, sumber daya alam (SDA) berupa minyak mentah, gas alam dan batubara serta hasil alam lainnya, menjadi penopang utama sumber devisa yang berkonsekuensi pada stabilitas moneter.

Namun, kekayaan alam yang luar
biasa besar tersebut, tak berdaya di tengah situasi global yang berubah dan melahirkan badai ekonomi besar di kawasan.

Untuk itu, Mukhtarudin mengatakan bahwa hilirisasi industri adalah ikhtiar mewujudkan perekonomian nasional yang efisien dan berkeadilan sebagaimana diamanatkan Pasal 33 UUD 1945.

Jadi, lanjut Mukhtarudin, dibutuhkan perubahan mindset pembangunan yang melekat di masing-masing stakeholder, baik di kalangan pemerintah, pelaku bisnis maupun masyarakat.

“Sehingga terjadi kolaborasi multi pihak, untuk menata ulang pembangunan ekonomi yang dapat menghasilkan pertumbuhan, yang berkualitas serta berkelanjutan,” imbuh Mukhtarudin.

BACA JUGA:   Gerindra Usulkan Menteri dari Kalimantan Tengah

Indonesia Adalah Negara Besar

Bangsa Indonesia adalah pemilik berbagai sumber daya alam (SDA) terbesar dunia seperti nikel, batubara, emas, tembaga, dan gas alam yang harus terus melangkah ke depan meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan bagi masyarakat luas.

“Kita tidak boleh menjadi negara gagal dan
mengalami kebangkrutan, sebagaimana dialami beberapa negara yang saat ini menjadi pasien IMF,” ungkap Mukhtarudin.

Indonesia juga, Mukhtarudin melanjutkan,
tidak boleh terancam mengalami krisis perekonomian, khususnya krisis keuangan yang dikategorikan sebagai kahar fiskal.

Karena itu, dirinya berharap sudah saatnya semua pihak memikirkan adanya roadmap atau bintang pengarah berjangka panjang yang holistik, konsisten, berkelanjutan, dan berkesinambungan dari suatu periode pemerintahan ke periode pemerintahan berikutnya.

“Artinya antara pusat dan daerah, agar mampu memanfaatkan sumber daya alam
yang luar biasa ini untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,’ pungkas Mukhtarudin.

(adista)