Kasus DBD di Sukamara Meningkat Pada Agustus Lalu

ENN/BERITA SAMPIT - Fogging dilakukan oleh Dinas Kesehatan Sukamara.

SUKAMARA – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sukamara pada bulan Agustus meningkat drastis.

Kecamatan Pantai Lunci menjadi wilayah yang paling tinggi tingkat kenaikan kasus DBD di Kabupaten Sukamara tahun ini.

Kepala Dinas Kesehatan Sukamara, Ari Junita melalui Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P), Ahmad Yani mengatakan bahwa pihaknya masih melakukan investigasi terkait dengan lonjakan kasus DBD di musim kemarau saat ini.

“Kami masih melakukan investigasi apakah DBD ini kasus impor atau bukan,” kata Ahmad Yani, Selasa 5 September 2023.

Dari data Dinas Kesehatan Sukamara terlihat jika Kecamatan Pantai Lunci terjadi 15 kasus DBD disusul Kecamatan Balai Riam dengan Delapan kasus dan Kecamatan Sukamara hanya dua kasus.

BACA JUGA:   Pemkab Sukamara Akan Tambah Fasilitas dan Pelayanan Mall Pelayanan Publik

“Kami juga melakukan fogging untuk solusi terakhir penanganan dan pencegahan penyebaran nyamuk demam berdarah ini,” jelasnya.

Kasus DBD di Sukamara pada tahun 2023 mulai terjadi pada Bulan Maret dengan empat kasus yang terjadi di Kecamatan Sukamara dan Pantai Lunci. Lalu pada April 2023 terjadi dua kasus di Kecamatan Pantai Lunci.

Sedangkan pada Mei dan Juni terjadi enam kasus DBD dan turun menjadi satu kasus di Bulan Juli 2023.

BACA JUGA:   Pemkab Sukamara Gelar Safari Ramadan Pertama di Desa Pangkalan Muntai

Program berantas sarang nyamuk (BSN) dianggap paling efektif untuk mencegah berkembang biaknya nyamuk pembawa virus dengue. Karena itu Dinas Kesehatan Sukamara terus melakukan sosialisasi agar masyarakat juga ikut melakukan kegiatan berantas sarang nyamuk.

“BSN lebih efektif dari pada kita melakukan fogging, karena fogging ini malahan tidak efektif sama sekali dimana langkah ini merupakan langkah terakhir dalam upaya pemberantasa nyamuk, karena intinya itu memberantas sarang nyamuk,” tukas Ahmad Yani. (enn).