Tokoh Dayak Tegaskan Kapolri Copot Polisi yang Diduga Tembak Warga

IST/BERITA SAMPIT- Pemimpin Besar TBBR se-Tanah Dayak, Pangalangok Jilah.

SAMPIT – Tokoh Dayak, Pemimpin Besar Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) se-Tanah Dayak Pangalangok Jilah mengutuk keras atas tindakan pihak kepolisian yang diduga melakukan penembakan pada masyarakat di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Dirinya meminta agar pelaku penembakan dan yang memberi perintah menembak dicopot dari jabatannya.

“Kami meminta kepolisian terutama Bapak Kapolri untuk menindak tegas apa yang dilakukan kepolisian sudah yang semena-mena dengan masyarakat,” ungkapnya dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Minggu 8 Oktober 2023.

Jilah menilai aparat kepolisian sangat arogan pada masyarakat, dan terkesan membela perusahaan. Kasus penembakan harus diusut tuntas, Ia yakin pihak kepolisian bisa berpihak pada keadilan dan menjadi pelindung kepada masyarakat.

BACA JUGA:   Polda Kalteng Diminta Bersikap Hingga Desak Pihak yang Duduki Lahan Sengketa di Desa Pelantaran untuk Tinggalkan Lokasi

Kapolri tentunya akan mengambil kebijaksanaan dan tindakan tegas dan keputusan seadil-adilnya kepada kepolisian yang diduga telah menembak dan melindungi perusahaan. Dirinya berharap semoga kasus semacam itu tidak terulang lagi.

“Semoga menjadi pelajaran untuk bertindak adil dan bijaksana pada masalah-masalah yang terjadi dan semua pihak sadar bahwa keadilan di atas segalanya,” pungkasnya.

Diberitakan dua warga Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan menjadi korban bentrokan dengan aparat kepolisian, Sabtu 7 Oktober 2023.

Peristiwa itu terjadi di wilayah PT. Hamparan Masawit Bangun Persada I (HMBP). Warga melakukan tuntutan terkait lahan plasma 20 persen dari perusahaan tersebut kini menjadi korban.

BACA JUGA:   Tokoh Muda ini Siap Bertarung di Pilkada Kotim

Dari video yang beredar ada dua orang korban, satunya meninggal dunia dan satunya lagi sedang dalam perawatan secara intensif.

Kapolda Kalimantan Tengah (Kalteng) melalui Kabid Humas Kombes Erlan Munaji menyampaikan kejadian bentrok antara warga dengan tim gabungan TNI Polri karena adanya oknum yang melakukan panen massal padahal sudah dilarang petugas, namun tetap melakukannya hingga berakhir ricuh.

“Kami sudah ada di perkebunan selama 20 hari melakukan pengamanan menjaga kondusifitas sehingga masyarakat bisa berkegiatan seperti biasa, namun siang tadi telah terjadi gesekan masyarakat dan pasukan gabungan TNI Polri di PT HMBP,” kata Erlan. (Nardi)