Istri Anak dan Cucu, Satu Keluarga Jurnalis Al Jazeera Tewas Dibunuh Israel

Jurnalis Al Jazeera Wael Al-Dahdouh.

JAKARTA– Tentara Israel membunuh istri, putra putri dan cucu rekan jurnalis Al Jazeera, Wael Dahdouh di Jalur Gaza tengah.

Keluarga jurnalis Al Jazeera itu kena tembakan Israel di rumah yang mereka tinggali di kampung pengungsi Nuseirat.

Pembunuhan anggota keluarga jurnalis itu adalah bagian dari penargetan Israel terhadap jurnalis Palestina.

Wael Al-Dahdouh adalah pilar dalam dunia jurnalistik di Gaza. Dia telah meliput serangan Israel dan perang di Gaza selama bertahun-tahun.

Wael terus melaporkan kekejaman Israel meskipun ada ancaman terhadap dirinya dan keluarganya, dan dia menolak meninggalkan Gaza. Hal ini untuk menyampaikan kepada dunia apa yang terjadi di sana.

Suaranya akan terus berlanjut dan dia akan terus meliput serangan Israel ini untuk mengungkap kebenaran setiap hari.

Keluarga Dahdouh, yang tinggal di Kota Gaza, melarikan diri dari pemboman Israel untuk tinggal bersama kerabatnya di Nuseirat sementara dia tetap tinggal di Kota Gaza untuk terus meliput pemboman Israel di Jalur Gaza.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR Desak Plt Dirjen Minerba Koordinasi Terkait IPR di Kepulauan Bangka Belitung

Saat melaporkan dari Kota Gaza, Dahdouh diberitahu bahwa serangan udara menargetkan sebuah bangunan yang menghancurkan rumah keluarga besarnya.

Istrinya, anaknya yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas, dan putrinya yang berusia tujuh tahun terbunuh. Beberapa jam kemudian, cucunya, dipastikan telah meninggal juga.

Anggota keluarganya yang lain masih hilang hingga saat ini.

Berbicara dari Ramallah di Tepi Barat yang diduduki, Reporter Al Jazeera Walid al-Omary menggambarkan insiden tersebut “di luar pemahaman” dan itu bagian dari “penargetan tanpa henti terhadap warga Palestina” yang dilakukan oleh tentara Israel.

Keluarganya telah pindah ke wilayah selatan, namun hal itu tidak membuat mereka tetap aman. karena tentara Israel menargetkan mereka. Ini adalah bukti bahwa tidak ada satu pun zona aman di Gaza.

BACA JUGA:   Penting Dibangun Komitmen Kebangsaan Untuk Mewujudkan Indonesia Emas 2045

Meskipun kehilangan anggota keluarganya, rekan-rekan Dahdouh berharap dia terus melaporkan serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Setidaknya 22 jurnalis tewas akibat serangan Israel dalam perang yang dimulai pada 7 Oktober, lalu.

Lima hari kemudian, dua reporter Al Jazeera Arab terluka dalam serangan yang menewaskan jurnalis Reuters Essam Abdullah di perbatasan Lebanon-Israel.

Sebelumnya, pada 11 Mei 2022, koresponden Al Jazeera berbahasa Arab Shireen Abu Akleh ditembak mati oleh seorang tentara Israel saat meliput penggerebekan di kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Penyelidikan PBB pekan lalu menemukan bahwa pasukan Israel menggunakan “kekuatan mematikan tanpa pembenaran” dan melanggar “hak untuk hidup”.

(adista)