Secara Nasional Indonesia Kekurangan Daging 200 Ribu Ton, Joni Gultom: Dimasa yang Akan Datang Kabupaten Kobar Siap Jadi Pemasok Dading Sapi

IST/BERITA SAMPIT : Plh Sekda Kobar Juni Gultom, sedang dialog saat mengikuti Rakor Pengembangan Investasi Peternakan di Kemenko Bidang Perekonomian RI di Jakarta.

PANGKALAN BUN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawaringin Barat (Kobar), melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Pembangunan (Bappedalitbang), menggelar Rapat koordinasi (Rakor) investasi peternakan di kementerian koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia.

Pada rapat yang dilaksanakan, Jumat 27 Oktober 2023, Penjabat Bupati Kobar Budi Santosa Sudarmadi diwakilkan oleh Plh Sekda Kobar Juni Gultom, dan di hadiri staf dari Bappedalitbang Kobar.

Plh Sekda Kobar Juni Gultom mengatakan, bahwa luasnya sektor perkebunan kelapa sawit di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, berdampak baik pada pengembangan peternakan sapi, hal itu  sejalan dengan program pemerintah pusat perihal pengembangan integrasi sawit – sapi.

“Program integrasi sawit – Sapi di Kobar ini telah di akui oleh pemerintah pusat, karena sejak di luncurkannya program integrasi sawit – sapi tersebut, populasi ternak sapi terus meningkat, bahkan atas keberhasilannya, Kobar pun sebagai daerah rujukan bagi daerah lainnya yang ingin mengembangkan program integrasi sawit – sapi,” kata Juni Gultom.

BACA JUGA:   TP PKK Kobar Bagikan Ratusan Bungkus Takjil  kepada Warga

Atas dasar itulah lanjut Juni Gultom, di dalam rapat koordinasi bersama Kemenko, Kabupaten Kotawaringin Barat mengusulkan adanya Kawasan Ekonomi Khusus bidang Peternakan yang terintegarsi dengan sawit, hal itu guna menunjang kebutuhan daging Nasional.

“Kawasan ekonomi yang kita usulkan itu sebagai penunjang kebutuhan daging Nasional, dimana kita ketahui bersama bahwa secara Nasional kekurangan 200 ribu Ton, kita yakin dimasa yang akan datang Kabupaten Kobar siap menjadi pemasok daging untuk memenuhi kekurangan tersebut,” ujarnya.

Dimana menurut Juni, rapat koordinasi itu dalam konteks peningkatan perekonomian daerah, dimana Pemerintah daerah Kobar berkordinasi dengan Pemerintah Pusat khususnya Kemenko Perekonomian, guna mewujudkan Kawasan Perekonomian baru, yang di kembangkan dengan sistem pendekatan champion baru, hal itu  menjadi lokomotif Perekonomian Daerah.

BACA JUGA:   Kuncoro Candrawinata Bagikan Ratusan Paket Sembako Ramadan Kepada Karyawannya dan Warga Kurang Mampu

“Peluang inventasi peternakan di Kobar sangat besar, mengingat kebutuhan daging dan bibit sapi cukup tinggi, dimana di Kobar sumber pakan seperti bungkil dan solid sawit melimpah, lahan pengembangan sapi pun sangat luas  di perkuat dengan keberhasilan integrasi sawit sapi, untuk wilayah Kobar ada 2 breeding farm besar yakni PT sulung Ranch dan PT Bina Jaya Abadi,” ujar Juni Gultom.

Sementara itu lanjut Juni Gultom, di Kobar ada 5 kawasan pengembangan peternakan strategis yakni Kecamatan Pangkalan Lada, Pangkalan Banteng, Kumai, Arut Selatan dan Kecamatan Kotawaringin Lama. Hal itu berdasarkan Peraturan Daerah nomor 1 Tahun 2018 tentang rencana tata ruang wilayah Kabupaten Kobar tahun 2017 – 2037.

“Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2018, telah di tetapkan lokasi pengembangan peternakan terintegrasi dengan lokasi pengembangan pertanian dalam arti luas,” pungkas Juni Gultom. (Man)