Murid SDN 11 Baamang Tengah Rutin Dibekali Pendidikan Anti Bullying

IST/BERITASAMPIT - Kepala SDN 11 Baamang Tengah, Lili E,S,PD.

SAMPIT – Guna mengantisipasi terjadinya bullying di lingkungan sekolah, jajaran guru SDN 11 Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah rutin memberikan sosialisasi kepada para murid-muridnya.

“Berkaitan dengan bullying beberapa waktu yang lalu juga sudah disampaikan melewati para wali kelas dan setiap rapat rutin kami bersama bapak ibu dan dewan guru mengevaluasi sambil melihat tingkah laku anak-anak. Kami selalu memperhatikan anak-anak ini karena memang terus terang yang namanya bullying ini tidak terjadi di hampir seluruh wilayah didik, dengan adanya sosialisasi dari kami semoga anak didik di SDN 11 Baamang Tengah ini tidak melakukan bullying kepada sesama,” kata Kepala SDN 11 Baamang Tengah, Lili E,S.Pd, Rabu 1 November 2023.

BACA JUGA:   Developer Perumahan Bisa Dilaporkan Jika Tak Sesuai Perjanjian

Menurut Lili, mereka melakukan sosialisasi dan edukasi yang berisikan beberapa materi, yaitu terkait pengertian bullying, bentuk-bentuk bullying, dampak dari bullying, dan cara mengatasi bullying.

Dirinya berharap, dengan adanya sosialisasi yang dilakukan secara rutin kepada para siswa itu diharapkan siswa dapat mengetahui apa itu bullying dan apa saja bentuk-bentuk bullying agar dapat menciptakan rasa nyaman di sekolah ketika siswa menuntut ilmu untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Ia menegaskan sejatinya, dampak dari bullying sangat berpengaruh kepada kepercayaan diri seseorang hingga bisa menyebabkan rendahnya kesejahteraan psikologis.

Dirinya berharap para siswa-siswinya untuk senantiasa membantu satu sama lain. Jika ada siswa yang mengalami kesulitan ataupun kekurangan, tidak boleh ada perundungan yang nantinya berujung pada hal yang tidak diinginkan.

BACA JUGA:   Truk vs Truk Apa Jadinya, Begini Kondisi Sopirnya

Disisi lain, pihaknya juga meminta kepada para orang tua agar membantu pihaknya khususnya ketika penggunaan gadget atau Handphone bagi anak-anak bisa dibatasi bisa dan bisa di kontrol karena memang untuk hal-hal yang tidak kita inginkan itu cepat menyebarnya ke anak-anak ini melewati gadget.

“Karena di sekolah juga kami setiap pagi kami mengecek anak-anak yang membawa Hp, ketika membawa Hp pun anak-anak biasanya dikerahkan ke wali kelasnya khususnya kelas tinggi kalau kelas rendah memang tidak diperbolehkan untuk membawa Handphone,” demikian Lili.

(im)