Hilirisasi Perlu Menjadi Perhatian Bersama Dalam Rangka Menjaga Pertumbuhan Yang Berkelanjutan di Kalteng

IST/BERITA SAMPIT - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng Taufik Saleh

PALANGKA RAYA – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalteng Taufik Saleh menyampaikan, perekonomian Kalteng pada tahun 2023 tetap berhasil tumbuh positif. Secara kumulatif, hingga triwulan III 2023, ekonomi Kalteng berhasil tumbuh 3,30 persen (c-to-c), meskipun lebih rendah dibandingkan nasional 5,05 persen (c-to-c) dan Kalimantan 5,39 persen (c-to-c). Terjaganya ekonomi Kalteng tetap tumbuh positif tentunya tidak lepas dari sinergi dan kolaborasi kita bersama.

Hal ini disampaikannya saat menyampaikan sambutan di Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu 29 November 2023.

Ia menjelaskan, kinerja ekonomi Kalteng yang tetap terjaga positif pada tahun 2023 ditopang utamanya oleh kinerja sektor perdagangan yang berhasil tumbuh impresif selama tahun berjalan. Tumbuhnya sektor perdagangan didorong oleh kinerja perdagangan antar daerah untuk komoditas CPO dan juga didukung oleh pencabutan status pandemi pada bulan Juni lalu.

BACA JUGA:   Bawaslu Kapuas Nyatakan Sejumlah TPS Diduga Lakukan Pelanggaran Administratif Pemilu

“Perlambatan ekonomi yang terjadi di Kalteng lebih disebabkan oleh tekanan sektor pertambangan yang terus mengalami kontraksi selama tahun berjalan. Belum adanya pengembangan smelter bauksit di Kalteng menyebabkan pemerintah melarang pelaksanaan ekspor sehingga menyebabkan hilangnya potensi produksi bauksit sejak tahun lalu,” ucapnya.

Kedepan, hilirisasi perlu menjadi perhatian bersama dalam rangka menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan di Kalimantan Tengah. Di sektor pertambangan, pengembangan hilirisasi batu bara menjadi produk gas, briket, maupun metalurgi dapat dikembangkan dalam mempersiapkan potensi sunset pada tahun 2030.

BACA JUGA:   Survei Indopol: Calon Bupati Kobar 2024 Rakhman Ebol Bersaing Ketat dengan Petahana

Di sektor industri pengolahan, selain pengembangan pengolahan hasil tambang, pengembangan lebih lanjut pabrik pengolahan sawit berbasis teknologi medium hingga tinggi, pendirian pabrik pengolahan karet, pendirian industri pengolahan tanaman pangan, hasil ternak, dapat dilakukan guna memberikan nilai tambah dan daya saing industri Kalteng.

“Transformasi hilirisasi ini dapat mendorong kinerja sektor perdagangan di masa depan, khususnya dalam menyambut potensi kehadiran Ibukota Negara Baru (IKN) di Kalimantan,” pungkasnya. (Hardi)