Ini Empat Kecamatan di Kabupaten Kobar yang Rawan Banjir

Man/BERITA SAMPIT -  BPBD Kab. Kobar saat membersihkan endapan tanah yang terbawa banjir.

PANGKALAN BUN – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat, telah memetakan ada 4 Kecamatan di Kobar yang masuk rawan banjir. Saat ini BPBD Kobar pun gencar melakukan sosialisasi tentang bahaya banjir dan pemantauan.

Kepala BPBD Kobar Syahruni melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Martogi Siallagan, SH menjelaskan, saat ini memasuki musim penghujan, pihaknya pun langsung menurunkan personil melakukan patroli ke wilayah rawan banjir.

“Dari 6 Kecamatan di Kobar, ada 4 Kecamatan Masuk Wilayah Rawan banjir, yakni Kecamatan Arut Utara, Arut Selatan, Kotawaringin Lama dan Kecamatan Pangkalan Banteng, namun hingga saat ini semua wilayah rawan banjir belum ada tanda tanda terjadinya banjir,” ujar Martogi Siallagan, Jumat 8 Desember 2023.

Namun demikian lanjut Martogi, meski masih dalam keadaan aman dan kondusif, akan tetapi pihaknya pun telah melakukan sosialisasi ke masyarakat yang masuk rawan banjir, seperti desa Kumpai Batu Bawah Kecamatan Arut Selatan, Kecamatan Arut Utara di kelurahan Pangkut dan dua Kecamatan lainnya.

BACA JUGA:   Gempa di Tuban Terasa Hingga Kotawaringin Barat

“Kami telah sosialisasi agar masyarakat bisa membaca situasi, jika air telah membanjiri pemukiman, segera untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, serta segera laporkan ke Kecamatan dan pihak kecamatan pun segera melaporkan kepada kami, agar kami cepat bergerak dalam penanganannya, ” ucap Martogi.

Martogi menambahkan juga, bahwa BPBD Kobar telah siap dalam menghadapi bila terjadinya banjir, baik personil maupun kelengkapan lainnya. Bahkan pihaknya telah melakukan rapat dengan Provinsi Kalimantan Tengah perihal antisipasi terjadinya banjir.

“Kami telah melakukan rapat koordinasi dengan Provinsi Kalteng melalui zoom, dalam kesempatan itu kami tegaskan kepada Provinsi untuk mempersiapkan kebutuhan  pangan mulai jauh hari, sebab berdasarkan evaluasi bantuan dari provinsi selalu terlambat datang, dan kami tegaskan juga, saat terjadinya banjir, masyarakat butuh bantuan pangan, bukan Sarana dan prasarana seperti tenda maupun selimut, tetapi pangan atau sembako, ” imbuh Martogi.

BACA JUGA:   Pembangunan Monumen Patung Prof. Dr. Birute Mary F Galdikas dan Suaminya Almarhum Bohap Mendapat Perhatian Khusus dari Pemkab Kobar

Sementara itu Penjabat Bupati Kobar Budi Santosa Sudarmadi,menegaskan bahwa memasuki musim penghujan, pemerintah daerah Kobar telah menyiapkan anggaran untuk penanganan bencana banjir maupun bencana alam lainnya.

“Kami telah menyiapkan anggaran sebesar Rp4,5 Miliar untuk penanganan bencana banjir, mengingat ada beberapa wilayah yang menjadi langganan banjir saat curah hujan tinggi, anggaran tersebut bisa di gunakan untuk penanganan bencana banjir,” ujar Pj Bupati Kobar Budi Santosa Sudarmadi.

Dalam kesempatan itu, Pj Bupati Kobar pun meminta agar BPBD Kobar bersama instansi terkait, bila terjadi bencana segera turun ke lapangan, hal yang paling penting adalah keselamatan masyarakat. Dan segera lakukan kordinasi dalam penanganan kebencanaan tersebut. (Man)