Pembangunan Monumen Patung Penyelamat Orangutan Prof. Dr. Birute F Mary Galdikas dan Pak Bohap, Banyak Dukungan Sejumlah Kalangan Khususnya dari DPRD (bagian ke 1)

Ilustrasi monument Patung dibangun di Taman Kota Manis Pangkalan Bun (Kang Maman)

Oleh : Maman Wiharja (Wartawan Senior-beritasampit.com)

Prof. DR. Birute F Mary Galdikas, sekarang sudah usia 76 tahun. Ia adalah salah seorang wanita yang jasa-jasanya sudah tersohor di mancanegara, karena berhasil menyelamatkan kehidupan Orangutan yang nyaris punah di dunia .

Berkat jasanya menyelamatkan orangutan, beliau sudah banyak meraih penghargaan dari berbagai kalangan elit baik sejumlah Presiden maupun mantan Presiden dari sejumlah negara, termasuk Penghargaan dari Presiden Soeharto dan sejumlah Menteri Kabinet yang terkait dengan kehutanan dan satwa.

Pengamatan penulis dari sekian banyak penghargaan, tentunya tidak bisa dilihat banyak oleh masyarakat , karena bentuk penghargaan tersebut telah tersimpan baik ditempat khusus maupun dalam dokumen pribadi Prof. Dr. Birute Mary F Galdikas.

Dalam hal penghargaan, penulis memiliki ide atau gagasan tersendiri yakni untuk membangun ‘Monumen’ bentuk (Patung) Prof. Dr. Birute Mary F Galdikas. Tujuan membangun Monumen Patung, tiada lain untuk menghargai jasa-jasa beliau, dan ‘Monumen’ Patung tersebut, kalau dipasang disebuah Taman. Misal  di Taman Kota Manis Pangkalan Bun, maka Taman tersebut nampak akan lebih ‘hidup’ dalam artian lebih semarak, sehingga para pengunjung akan lebih banyak berkunjung, dan tentunya Patung tersebut oleh para pengunjung bakal dijadikan objek  ‘Berselvie Ria”.

BACA JUGA:   Indahnya Berbagi di Bulan Ramadan, Polres Kobar Bagikan Takjil Gratis

“Saya tidak keberatan, tapi kalau membuat monumen bentuk patung jangan saya sendiran, harus dengan suami saya Pak Bohap yang jasanya untuk saya luar biasa, jadi tanpa bantuan beliau (Almarhum), saya tidak bisa bekerja sendiri untuk mengamati kehidupan orangutan di Tanjung Putting,“ kata Prof. Birute, saat dibincangi Berita Sampit.

Atas dasar persetujuan dari Prof. Dr. Birute F Mary Galdikas, untuk dibangun patung ‘Monumen’ dirinya bersama suaminya Pak Bohap, penulis pun konfirmasi kepada sejumlah kalangan, khususnya sejumlah Anggota DPRD Kabupaten Kobar.

Adalah, Sri Lestari Ketua Komisi A DPRD Kobar, dari Partai Gerindra jauh sebelumnya beliau sudah mengatakan setuju.

“Namun sebelum dibangun terlebih dahulu, harus mendapat dukungan dari berbagai pihak, khususnya dari Pemkab Kobar. Agar tidak menimbulkan kontradiksi,“ kata Sri Lestari.

Sutiyana Ketua Komisi C DPRD Kobar, dari Partai Golkar yang sekarang kembali mencalonkan Anggota DPRD, saat dikonfirmasi mengatakan yang penting azas manfaatnya terutama tentang sejarah, agar anak cucu kita tidak putus sejarah. Hal ini penting apalagi Profesor Birute,  yang ada di Indonesia telah menjadi sejarah dunia sebagai penyelamat orangutan.

Rizky Aditya Putra Anggota DPRD dari Partai Gerindra, yang akan melaju ke Senayan sebagai Calon Anggota DPR RI, saat dikonfirmasi  terkait akan dibangunnya patung monumen Profesor Birute dengan Suaminya Pak Bohap, mengatakan singkat tapi cukup berarti.

BACA JUGA:   Pemkab Kobar Jamin 81.325 Jiwa Penduduk Dalam Program JKN tahun 2024

“Penghargaan setinggi-tingginya Taman Nasional Tanjung Puting, telah mendunia berkat beliau,“ kata Rizky, kepada penulis menjawab melalui SMS (WA).

Yudie Junas, S.Pd,M.Si  Anggota DPRD Kobar yang juga siap kembali mencalonkan Anggota DPRD Kobar, saat dikonfirmasi mengatakan, sesungguhnya tidak masalah kalau dibangun monumen patung Profesor Bitute dan Pak Bohap suaminya.

“Karena untuk mengenang jasa mereka, tapi harus dibahas  bersama dasar apa baik dari sisi sejarah , budaya, dan manfaatnya,“  jawab Yudie.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kobar Fitriyana yang juga sebagai pengelola/pengawas Taman Kota Pangkalan Bun, saat oleh penulis dikirim (share) foto ilustrasi monumen patung Prof. Birute dan Pak Bohap , dipasang di Taman Kota Manis Pangkalan Bun.

Jawaban Fitriyana, melalui SMS (WA)  ke HP penulis mengatakan, “ Woww..utk usulan seperti ini cukup bagus tapi harus rapat juga dengan stakeholders terkait termasuk sejumlah tokoh masyarakat dan ormas pemuda dll. Engga bisa ambil keputusan sendiri..kanda…demikian dan terimakasih,“ jawab Fitriyana. (BERSAMBUNG).