Gelar Forsimas, PT KMB BGA Group Dengarkan Aspirasi Masyarakat 

WAWANCARA : BAIM/BERITASAMPIT - Perwakilan pihak perusahaan PT. KMB BGA Group Regional Mentaya, Kamsen Saragih (tengah) saat diwawancarai oleh awak media.  

SAMPIT – PT Karya Makmur Bersama (KMB) yang merupakan grup dari PT. Bumitama Gunajaya Agro (BGA) bersama masyarakat Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang dan Mentaya Hulu, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah bersilaturahmi dan berdiskusi dalam Forum Silaturahmi Masyarakat (Forsimas) yang digelar pada hari Sabtu 16 Desember 2023.

Perwakilan pihak perusahaan PT KMB BGA Group Kamsen Saragih menyebutkan, bahwa Forsimas sebenarnya adalah upaya preventif untuk bisa menampung informasi yang datang dari masyarakat kemudian dari kondisi itu kalau sudah di dapatkan preventif pihaknya tinggal mempersiapkan langkah-langkah apa yang harus dilakukan.

“Terkait dengan kegiatan yang kita lakukan di PT. KMB BGA Group Regional Mentaya, karena akhir-akhir ini kan ada hal-hal yang mungkin membingungkan bagi pengusaha. Jadi lewat Forsimas ini mengumpulkan tokoh masyarakat, kepala desa dan pihak koperasi yang ada di sekitar perusahaan, kami mendengar apa yang mereka rasakan,” kata dia.

Kamsen Saragih menyimpulkan bahwa mungkin pihaknya merasa benar selama ini tetapi setelah mereka menerima informasi dari masyarakat bisa melakukan introspeksi diri. Dengan diketahuinya introspeksi ini akhirnya hal-hal yang tadinya mungkin berjarak mungkin akan menjadi dekat, ini menurut kami sangat penting dan ini adalah maping bagi kami untuk perjalanan perkebunan ke depan. Karena kami stay nya di perusahaan, kebun tidak mungkin bisa kita pindahkan,” tegasnya.

Pada kesempatan itu juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara pihak masyarakat dengan perusahaan PT. KMB BGA Group Regional Mentaya. Dengan adanya komitmen itu dalam hal ini jelas pihak perusahaan merasa bangga, karena artinya masyarakat itu sendiri merasa dengan hadirannya perusahaan (red-PT.KMB) sangat bermanfaat bagi mereka.

“Kenapa mereka mencetuskan ini karena mereka takut kalau nanti ada hal-hal yang mengganggu perusahaan, sekarang kan perusahaan-perusahaan perkebunan saja tetapi kebun-kebun masyarakat. Jadi dengan itu kami jujur saja kaget juga kenapa mereka bisa menyampaikan hal demikian nah ini adalah bentuk kebersamaan dan ini dibangun dari narasi dari informasi, dari masukan-masukan dari rekan-rekan kepala desa kepala dusun terutama koperasi. Kami ada sekitar 40-an persen lahan koperasi berada di seputaran kami, artinya perusahaan atau pemerintah menghendaki mandatori nya 20 persen. Kita sudah berada lebih dari pada itu akhirnya masyarakat menjadi benteng kita,” jelas pria yang akrab disapa Kamsen ini.

BACA JUGA:   Halikinnor Lebih Layak Maju di Pilgub Kalteng, Pengamat: Fajrurrahman Lanjutkan Estafet Kepemimpinannya!

Ia juga menegaskan pihaknya siap berkomitmen bersama masyarakat, karena mereka merasa tidak bisa berjalan tanpa masyarakat. “Kita kan sudah merupakan satu kesatuan satu kekuatan bersama, setidaknya info-info yang datang dari masyarakat adalah juga informasi sebagai kebutuhan kami juga di perusahaan ini,” timpalnya.

Sementara itu terpisah Dandim 1015 Sampit Letkol Infanteri Muhammad Tandri Subrata yang juga hadir dalam kegiatan Forsimas berharap lewat komitmen dan dengan adanya nota kesepahaman antara pihak perusahaan dengan masyarakat bisa menciptakan kondisi wilayah di Kotawaringin Timur bisa aman dan damai.

“Kami bersama dengan bapak Bupati Kotawaringin Timur dan bapak Kapolres sudah berkomitmen, bagaimana caranya supaya kegiatan-kegiatan yang tidak bertanggung jawab di wilayah ini diharapkan tidak terjadi dan masyarakat beserta perusahaan bisa saling menjaga. Sehingga iklim investasi maupun perekonomian serta kondisi sosial bisa terjaga dengan baik,” ucapnya.

Menurut Dandim 1015 Sampit itu komunikasi dua arah itu sangat penting, karena untuk menjabatani apa yang menjadi keinginan dari masyarakat dan perusahaan bisa mendengar aspirasi.

“Disisi lain perusahaan juga bisa menyampaikan kira-kira program apa yang bisa mendukung ke masyarakat, sehingga juga perusahaan bisa ada timbal balik dari penyampaian masyarakat dan ini mungkin ada yang bisa dibantu oleh perusahaan,” singkat dia.

BACA JUGA:   Korban Tenggelam di Sungai Mentaya Belum Ditemukan, Tim Gabungan Lakukan Pencarian Hingga Radius Lima Kilometer
BERSAMA : BAIM/BERITASAMPIT – Seluruh masyarakat dengan pihak perusahaan saat melakukan sesi foto bersama usai kegiatan.

Terpisah tokoh masyarakat Willson menyebutkan sebagai tokoh menilai apa dilakukan oleh pihak perusahaan PT. KMB BGA Group Regional Mentaya mengakhiri tahun 2023 sangatlah positif.

Karena pihaknya menilai apa saja yang disampaikan oleh masyarakat pada kegiatan Forsimas akan jadi bagian dari program selanjutnya yang nanti akan dilaksanakan oleh perusahaan di tahun 2024.

“Berkaitan dengan kegiatan hari ini banyak hal yang memang positif, baik penolakan penjarahan di perkebunan, dari sisi iklim investasi itu sendiri di daerah intinya mengajak masyarakat bersama-sama dengan perusahaan menyatu. Bahwa di dalam menangani dan menghadapi permasalahan yang ada, kesimpulannya pihak perusahaan tidak ingin sendiri tetapi dia mengajak masyarakat dari seluruh masyarakat mitra kerja seperti koperasi dan sebagainya yang menjadi binaan dari PT. KMB BGA Group. Itu yang kami lihat pada kegiatan Forsimas ini,” beber Willson.

Dalam kegiatan itu juga dilaksanakan dialog interaktif antara perusahaan dengan masyarakat. Menurut Wilson tentunya masyarakat saat ini sudah merasa senang dengan perusahaan, karena sudah dilibatkan usulan mereka, sudah disampaikan dan langsung ada respon dari pihak manajemen.

Ia juga menanggapi soal aksi-aksi penjarahan buah kelapa sawit yang sedang terjadi saat ini, dirinya menilai dan melihat apa yang dilakukan itu murni tindakan kriminal.

“Karena mereka sudah melakukan hal yang bukan menjadi hak, ini kalau kita biarkan artinya kita setuju dengan kegiatan yang salah dan kegiatan yang salah ini harus kita perangi bersama. Mungkin ada yang menganggap bagaimana-bagaimana tetap menurut saya saya itu tidak bagus di mata hukum, kalau saya dengar-dengar sekarang ini sasarannya tidak mengenal punya masyarakat, perusahaan punya koperasi semuanya diambil, itu sangat-sangat merugikan orang lain dan perlakuan yang tidak bagus,” demikian dia. (im/adv).