Aktivis: Pasien Mengeluh Terhadap Pelayanan Artinya Rumah Sakitnya yang ‘Sakit’

IST/BERITA SAMPIT- RSUD dr Murjani Sampit.

SAMPIT – Ketika banyak pasien mengeluh dengan pelayanan rumah sakit berarti ada ketidakpuasan terhadap prosedur pelayanan yang diberikan.

Akhir-akhir ini yang ramai diperbincangkan adalah pelayanan di RSUD dr Murjani Sampit milik pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) yang terang-terangan menolak melayani warga miskin.

Hal ini menjadi perhatian salah satu Aktivis Kotim, Tursina. Bahkan dirinya menilai apabila banyak pasien mengeluh itu berarti permasalahanya ada di pihak rumah sakit.

“Bila banyak para pasien mengeluh terhadap pelayanan rumah sakit itu artinya rumah sakitnya yang ‘sakit’,” jelas Tursina, Sabtu 13 Januari 2024.

BACA JUGA:   Penumpang Kapal dari Pelabuhan Sampit ke Pulau Jawa Disebut Melonjak

Tursina juga mempertanyakan manajemen RSUD Murjani Sampit dengan sejumlah persoalan yang ada baik penolakan pasien, pembuang limbah sampah dan antrean panjang yang dialami oleh pasien hingga kini tidak mampu terselesaikan.

“Ada apa dgn manajemen RSUD dr Murjani, wah awal 2024 rumah sakit dr. Murjani pecahkan rekor se-Indonesia pasien antre,” tuturnya.

Antrean semacam itu kata dia ternyata bukan kali pertama terjadi, masalah ini terus menerus berulang dan tidak mampu hingga kini diselesaikan.

Dari itu Tursina meminta agar manajemen rumah sakit bisa melakukan evaluasi baik dari sisi pelayanan hingga kepada petugasnya.

BACA JUGA:   Jasad Bayi yang Baru Dilahirkan Mengapung di Kawasan Pelabuhan Sungai Mentaya Sampit

Selanjutnya ia mempertanyakan peran Sekretariat Daerah (Setda) Kotim dalam mengkoordinasikan perangkat daerah terhadap sejumlah persoalan yang ada.

“Setdanya kemana setelah banyak persoalan di RSUD Murjani Sampit, bagaimana kebijakan nya?,” tukasnya.

Pemerintah daerah tidak bisa tinggal diam dengan persoalan ini, karena ini menyangkut nyawa orang yang mendapatkan pelayanan di rumah sakit.

“Kalau merasa ada pejabat didalamnya tidak bisa kerja segera dirombak, karena banyak orang yang bisa bekerja dan mampu,” tandasnya.

(Ibra)