Harga Minyak Melonjak Akibat Konflik di Timur Tengah, Ini Kata Anggota Komisi VII DPR RI

Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin

JAKARTA– Kenaikan harga minyak dunia akibat perang Israel Palestina di Timur Tengah membuat arah pergerakan suku bunga global tak menentu.

Harga minyak kompak bergerak lebih tinggi pada awal perdagangan hari ini, setelah anjlok 3% lebih pada perdagangan sebelumnya karena laporan gencatan senjata yang tidak berdasar hingga penutupan kilang minyak.

Pada pembukaan perdagangan hari ini Jumat, 2 Februari 2024 harga minyak mentah WTI dibuka menguat 0,12% di posisi US$73,91 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka lebih tinggi atau naik 0,58% di posisi US$79,16.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VII DPR RI Mukhtarudin mendorong PT Pertamina mengantisipasi kondisi tersebut dengan menghitung ulang kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

“PT Pertamina dalam hal ini juga harus menjaga stok BBM agar kita tidak kekurangan yang tentunya akan berimplikasi terhadap berbagai sektor di Indonesia, dan meningkatnya harga kebutuhan pokok” tutur Mukhtarudin, Jumat 2 Februari 2024.

BACA JUGA:   Pembangunan Pendidikan Penting Guna Optimalkan Bonus Demografi

Selain itu, politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini juga mengatakan bahwa pemerintah bersama Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia untuk memperhatikan kebijakan moneter.

Pasalnya, kata Mukhtarudin, kenaikan harga minyak dunia tersebut berpotensi meningkatkan terjadinya inflasi tinggi dan menggerus pertumbuhan ekonomi global, yang juga berdampak pada pengangguran di tanah air.

“Jadi, mesti ada langkah antisipasi yang tepat dan cepat agar potensi dampak negatif ini tidak terlanjur meluas,” beber Mukhtarudin.

Untuk itu, peraih penghargaan Tokoh peduli Daerah Terbaik Parlemen Award 2023 ini berharap Kemenkeu bersikap berhati-hati dalam mengambil keputusan untuk melonggarkan kebijakan moneter dengan menurunkan suku bunga acuan akibat ketidakpastian global tersebut.

BACA JUGA:   Legislator Golkar Apresiasi KPU RI Laksanakan Pemilu 2024 Dengan Damai

Diketahui, ketegangan di Timur Tengah belakangan ini mendorong kenaikan harga minyak. Serangan pasukan Houthi yang berbasis di Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah terus berlanjut, sehingga meningkatkan biaya dan mengganggu perdagangan minyak global.

Kelompok Houthi juga mengatakan akan terus melakukan serangan terhadap kapal perang AS dan Inggris dalam apa yang mereka sebut sebagai tindakan membela diri.

Sementara itu, BP PLC (BP.Lon) pada hari Kamis, lalu mengatakan pihaknya sedang dalam proses menutup kilangnya yang berkapasitas 435.000 barel per hari (bpd) di Whiting, Indiana, setelah listrik padam.

Pemerintah Kota Whiting mengatakan pemadaman listrik memicu kebakaran yang terlihat saat produk-produk dibakar.

(adista)