Kepala SMAN 1 Pangkalan Bun Ridwan: Zoom Meeting Dirjen GTK Kemdikbud Ristek RI Manfaatnya Luar Biasa

Ist/BERITA SAMPIT : Kepala SMAN I Pangkalan Bun Drs. Ridwan,saat mengikuti virtual (zoom), Sosialisasi Penerapa Model Kompetisi untuk Kepala Dinas Provinsi,Kabupaten/Kota dan Kepala sekolah seluruh Indonesia.

PANGKALAN BUN – Kepala SMA Negri 1 Pangkalan Bun Drs.Ridwan, menyambut baik Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Ristek RI, melalui Dirjen GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) yang telah mensosialisasian secara luas, penerapan model kompetensi untuk kepala sekolah seluruh Indonesia.

“Kegiatan sosialisasi tersebut manfaatnya luar biasa, karena mengacu kepada peraturan dirjen GTK Nomor 7327 tahun 2023 tentang model kompetensi kepala sekolah, yang digelar Hari Jumat 16 Februari 2024 secara virtual (zoom-YouTube), untuk para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan kabupaten/kota serta kepala sekolah seluruh Indonesia,“ kata Ridwan, yang sampai selesai telah mengikuti virtual tersebut.

Dirjen GTK Kemdikbud Profesor Nunuk Suryani, kata Ridwan dalam sambutannya mengatakan model kompetensi kepala sekolah ini disiapkan untuk penyesuaian pimpinan sekolah terhadap kebijakan pemerintah tentang Kurikulum Merdeka yang lebih spesifik pada peningkatan kualitas proses pembelajaran dan pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

“Ada tiga model kompetensi kepala sekolah sesuai dengan Peraturan Dirjen GTK nomor 7327 tahun 2023 yaitu kompetensi Kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi Profesional, ujar Ibu Dirjen GTK. Jadi dengan terbitnya peraturan ini, seperti disampaikan Ibu Nunuk Suryani  maka perdirjen nomor 6565/B/2020 tidak berlaku dan dicabut,“ ujar Ridwan.

BACA JUGA:   Pemkab Kobar Jamin 81.325 Jiwa Penduduk Dalam Program JKN tahun 2024

Menurut Ridwan, Dr.Praptono Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, juga dalam sambutannya mengatakan dengan diterbitkannya model kompetensi kepala sekolah ini, maka berbagai level menjadi tantangan dan peluang bagi kepala sekolah, sekolah penggerak, guru penggerak untuk menciptakan dinamika pembelajaran yang holistik, kolaboratif dan kontekstual, dan humanis yang berpusat pada peserta didik.

Sementara itu Narasumber Mas Budi dalam paparannya bahwa tiga model kompetensi kepala sekolah tersebut masing-masing memiliki indicator dan sub indicator.

Kompetensi kepribadian diukur dengan indicator. Kematangan moral, emosi, dan spiritual dalam berperilaku sesuai dengan kode etik.  Pengembangan diri melalui kebiasaan refleksi.  Orientasi berpusat pada peserta didik.

Kompetensi sosial diukur dengan indikator; Pemberdayaan warga satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajara. Kolaborasi untuk peningkatan kualitas satuan pendidikan. Keterlibatan dalam organisasi profesi dan jejaring yang lebih luas untuk peningkatan kualitas satuan pendidikan. Kompetensi profesioanl diukur dengan indikator; Pengembangan visi dan budaya belajar satuan pendidikan.  Kepemimpinan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara efektif efisien.

BACA JUGA:   Celoteh Pedagang Nasi dan Bubur Sum-Sum: Harga Beras Kalau Sudah Naik Tidak Bakalan Turun Lagi

Dijelaskan narasumber, tersebut lanjut Ridwan maka model kompetensi kepala sekolah ini memeliki lima level yaitu level 1 (Paham) kemampuan kepala sekolah pada tingkat memahami. Level 2 (dasar) kemampuan kepala sekolah untuk menerapkan. Level 3 (menengah) kemampuan kepala sekolah menganalisis.  Dan Level 4 (mumpuni) kemampuan kepala sekolah mengevaluasi. Level 5 (mahir)  kemampuan kepala sekolah membimbing rekan sejawat.

“Saya sebagai kepala sekolah, sangat mengapresiasi dan menyambut baik penerapan model kompetensi ini dan terimaksih saya diikutsertakan dalam giat sosialisasi tersebut  guna bersiap-siap diri,“ imbuh Ridwan.

Seraya menambahkan,tentu upaya sosialisasi ini untuk memacu proses peningkatan kualitas kerja kepala sekolah guna beradaptasi, berkolaborasi dan berkontribusi untuk masyarakat luas sehingga hasil pendidikan berguna secara signifikan bagi dirinya, masyarakatnya dan umat manusia di dunia.

“Harapannya saya agar pemahaman dan penguasaan lima level kompetensi dapat diterapkan secara serentak oleh masing-masing kepala sekolah, karena sangat penting untuk dilakukan upgrading, meningkatkan kualitas, kemampuan, juga  meningkatkan komitmen seluruh kepala sekolah yang ditentukan oleh Direktorat GTK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Ristek RI,“ pungkas Kepala SMAN I Pangkalan Bun Drs. Ridwan. (Man)